Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Suriah: 'Kengerian Tak Terperi'

Kompas.com - 30/01/2013, 12:25 WIB

Konflik di Suriah mencapai "tingkat kengerian tak terperi," kata delegasi perdamaian PBB Lakhdar Brahimi pada Dewan Keamanan PBB. Liga Arab-PBB mengatakan Suriah dihancurkan "sedikit demi sedikit" dengan konsekwensi berat bagi seluruh negeri.

Ia berbicara beberapa jam setelah bukti akan pembantaian baru mengemuka di kota Aleppo. Sedikitnya 71 jenazah ditemukan di sungai di distrik Bustan al-Qasr, kata para aktivis oposisi. Sebagian besar jenazah ditemukan dengan tangan terikat di punggung dan luka tembakan di kepala.

Brahimi berusaha mencari solusi krisis berdasarkan rencana perdamaian yang disepakati pada konferensi internasional pada Juni 2012. PBB mengatakan konflik itu telah menewaskan lebih dari 60.000 orang. Wartawan BBC Barbara Plett di PBB mengatakan Brahimi memberikan laporan lugas mengenai situasi di Suriah yang mencerminkan frustrasinya dengan kondisi di sana pada Dewan Keamanan.

"Tingkat kengerian tak terperi telah tercapai. Tragedi ini tidak memiliki akhir," kata Brahimi dalam pertemuan tertutup 15 anggota dewan, menurut para diplomat.

"Negara ini hancur di depan mata semua orang. Hanya komunitas internasional yang bisa membantu, dan yang pertama serta terpenting adalah Dewan Keamanan."

Dalam keterangan pers, Brahimi mengatakan pemerintah Suriah dan oposisi menghancurkan Suriah "sedikit demi sedikit."

"Kawasan itu dijerumuskan ke dalam situasi yang sangat buruk," kata dia. "Itulah kenapa saya yakin Dewan Keamanan tidak bisa hanya mengatakan,'Kami tidak sepakat, mari kita tunggu waktu yang lebih baik.' Saya rasa mereka harus mengatasi masalah ini sekarang."

Temuan menyeramkan

Dewan Keamanan PBB terbelah dalam konflik Suriah selama berbulan-bulan. AS, Inggris, Prancis dan kekuatan Barat lainnya mendorong resolusi yang mengancam sanksi atas pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Namun, Rusia dan Cina memveto resolusi itu tiga kali. Moskow, sekutu dekat Suriah, juga menolak mendukung seruan agar Assad mundur. Sebelumnya, cuplikan video temuan menyeramkan di Aleppo dipublikasikan oleh aktivis di YouTube.

Cuplikan itu menunjukkan banyak jenazah hanyut atau tersebar di tepian sungai Quwaig, yang membatasi sisi barat Aleppo. Jenazah-jenazah tersebut berselimut lumpur dan sudah kaku. Ada pula tanda-tanda kucuran darah dari kepala.

Pemerintah dan oposisi saling menuduh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com