Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Asing Menjadi Warga Negara

Kompas.com - 30/01/2013, 03:10 WIB

Singapura, Selasa - Hampir separuh dari total populasi Singapura pada tahun 2030 diperkirakan akan terdiri atas orang-orang dari luar negara kota tersebut. Hal itu akan menjadi konsekuensi rencana kebijakan baru pemerintah merekrut ribuan warga negara baru per tahun guna mencegah kekurangan warga usia produktif.

”Mengambil para imigran muda akan mengisi kelompok warga Singapura usia muda dan menyeimbangkan populasi warga kita yang terus menua,” demikian isi buku putih Divisi Bakat dan Populasi Nasional Singapura, yang dirilis hari Selasa (29/1).

Lembaga pemerintah tersebut memperkirakan, populasi Singapura perlu ditingkatkan sebesar 30 persen pada tahun 2030 untuk menjaga ekonomi negara itu tetap dinamis.

Guna mencapai target pertumbuhan penduduk sebesar itu, pemerintah akan mendorong angka kelahiran bayi dan memberikan kewarganegaraan bagi para profesional dari negara lain.

”Untuk mencegah populasi warga negara kita menyusut, kita akan mengambil antara 15.000 dan 25.000 warga negara baru setiap tahun,” ungkap buku putih tersebut.

Ketidakpuasan meningkat

Buku putih itu dikeluarkan hanya beberapa hari setelah partai berkuasa, Partai Aksi Rakyat (PAP), kehilangan satu kursi di parlemen dalam pemilu sela yang dimenangi mutlak oleh partai oposisi. Hasil pemilu sela itu mencerminkan meningkatnya ketidakpuasan warga Singapura akan membubungnya biaya hidup dan masuknya gelombang imigran ke negara itu.

Imigran di Singapura sekarang berjumlah hampir 40 persen dari total jumlah penduduk, naik dari 25 persen tahun 2000. Hal itu menimbulkan kekhawatiran mengenai melonjaknya biaya hi- dup, kepadatan yang berlebihan, dan ancaman dari tenaga buruh murah.

Buku putih kebijakan kependudukan itu bertujuan mengatasi kekhawatiran terkait ketersediaan perumahan yang terjangkau, pekerjaan yang bagus, dan kualitas hidup tinggi bagi masyarakat. Buku itu juga bertujuan mendorong warga Singapura menaikkan angka kelahiran.

Angka fertilitas total (TFR) di Singapura tahun lalu adalah 1,2 anak per perempuan, masih jauh di bawah angka 2,1 yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi penduduk asli. Dengan kondisi itu, angkatan kerja di negara berpenduduk 5,3 juta jiwa itu pun menua dengan cepat.

Menjelang tahun 2030, populasi diharapkan naik menjadi 6,5-6,9 juta jiwa. Meski akan mengundang orang asing menjadi warga negara, pemerintah menekankan pentingnya mempertahankan orang Singapura sebagai ”inti masyarakat”.(AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com