Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/01/2013, 07:47 WIB
EditorEgidius Patnistik

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menyuarakan keprihatinan atas rencana Jepang menambah jumlah tentaranya. China berharap Jepang berkaca pada sejarah kekejaman militernya semasa Perang Dunia II dan menanggapi serius kekhawatiran negara-negara tetangganya.

”Disebabkan sejumlah alasan historis, negara-negara tetangga Jepang menaruh perhatian besar pada perkembangan militernya,” tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei di Beijing, Senin (28/1).

Hong menambahkan, pertumbuhan militer Jepang itu diharapkan bertujuan damai. ”Kami berharap Jepang menempuh jalur pertumbuhan damai, menghormati kekhawatiran negara- negara lain di kawasan, berkaca kepada sejarah, dan berbuat lebih untuk membangun stabilitas dan kedamaian di kawasan,” ujar Hong.

Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera menyatakan akan menambah jumlah personel militer Jepang sebanyak 287 orang pada tahun fiskal mendatang. Penambahan itu hanya sekitar 0,1 persen dari jumlah personel militer Jepang saat ini sebanyak 225.000 orang.

Meski kecil, rencana penambahan personel militer tersebut menambah keruh hubungan Jepang-China yang sedang tegang terkait sengketa teritorial di Laut China Timur. Apa lagi Onodera secara spesifik menyebut penambahan personel itu akan digunakan untuk meningkatkan penjagaan di kawasan barat daya Jepang.

”(Penambahan) ini akan memperkuat aktivitas penjagaan kami di kawasan barat daya,” kata Onodera.

Meski Onodera tidak spesifik menyebut nama tempat, lokasi Kepulauan Senkaku (oleh China disebut Diaoyu) yang disengketakan dengan China terletak di bagian barat daya kepulauan Jepang.

Namun, Jepang bukanlah satu-satunya negara yang berniat menambah kekuatan militernya. China sendiri diketahui telah meningkatkan kemampuan militernya secara agresif selama beberapa tahun terakhir.

Uji coba pesawat

Di hari yang sama dengan pernyataan Hong Lei, media utama China juga memberitakan keberhasilan uji terbang pesawat angkut berat militer buatan China sendiri, Y-20. Pesawat tersebut mampu mengangkut kargo seberat 66 ton dengan jarak jelajah mencapai 44.000 kilometer.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke