Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2013, 20:29 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Kementerian Transportasi Jepang, Senin (28/1/2013), menyatakan para penyelidik keselamatan penerbangan tidak menemukan masalah dalam jaringan produksi baterai untuk Boeing 787 Dreamliner.

"Kami tidak menemukan masalah berarti atau masalah teknis," kata seorang pejabat Kementerian Transportasi Jepang yang tak ingin disebutkan namanya.

Kesimpulan ini diambil setelah tim gabungan Jepang dan Amerika Serikat menyelidiki proses pembuatan baterai produksi GB Yuasa selama sepekan penuh.

Setelah pernyataan pemerintah Jepang ini, saham Yuasa yang memilikim kontrak untuk memasok baterai untuk semua Dreamliner, ditutup menguat di bursa saham Tokyo.

Pemeriksaan baterai ini dilakukan setelah baterai buatan Yuasa yang terdapat dalam salah satu Dreamliner milik All Nippon Airways (ANA) hangus sehingga memaksa pesawat itu melakukan pendaratan darurat pada 16 Januari lalu.

Badan pengawas keselamatan penerbangan kemudian merilis foto baterai hangus yang diambil dari Dreamliner milik ANA itu.

GB Yuasa adalah satu dari banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai produksi global yang kompleks sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam penyerahan Dreamliner pertama untuk ANA hingga tiga tahun.

Setelah tidak menemukan masalah dalam baterai yang diproduksi Yuasa, penyelidik kini akan memeriksa pemasok bahan-bahan yang digunakan untuk membuat baterai.

Harian ekonomi Nikkei melaporkan penyelidik kini 'mengincar' sebuah perusahaan yang berbasis di Fujisawa, sebelah tenggara Tokyo. Perusahaan ini memproduksi perangkat monitor tegangan listrik dan suhu baterai.

Serangkaian masalah yang menimpa Boeing 787 Dreamliner menyebabkan pesawat ini harus dikandangkan sementara waktu. Akibatnya ANA harus membatalkan 838 penerbangan yang merugikan 83.000 penumpang penerbangan domestik dan internasional hingga pertengahan bulan depan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com