Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Ancam Serang AS

Kompas.com - 25/01/2013, 02:02 WIB

SEOUL, KAMIS - Korea Utara berang dengan persetujuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meloloskan resolusi sanksi baru kepada mereka. Kemarahan dilontarkan, Kamis (24/1), dengan mengancam akan meluncurkan roket berhulu ledak langsung ke arah Amerika Serikat.

Ancaman itu terbilang serius karena dilotarkan langsung oleh institusi tertinggi, Komisi Pertahanan Nasional. Komisi ini dipimpin langsung oleh pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un.

DK PBB, Selasa lalu, dengan suara bulat menyetujui resolusi baru atas Korut. Resolusi itu berisi kecaman keras atas peluncuran roket jarak jauh Korut pada 12 Desember 2012. Resolusi itu juga memperluas sanksi yang dijatuhkan atas Korut berupa sanksi kepada Badan Antariksa Korut.

Draf itu digagas AS dengan persetujuan sekutu terdekat Korut, yakni China. Pemerintah AS mengecam peluncuran roket terakhir Korut, yang daya jangkaunya diyakini mampu mencapai wilayah kedaulatan ”Negeri Paman Sam”.

”Kami tak akan menyembunyikan kalau berbagai macam satelit dan roket jarak jauh, yang akan kami luncurkan satu per satu di masa mendatang, termasuk juga uji coba nuklir, adalah aksi lanjutan besar-besaran sekaligus fase baru perjuangan melawan AS. Semua itu akan kami targetkan ke AS, musuh utama rakyat Korea,” ancam komisi itu melalui media pemerintah.

Deklarasi ancaman seperti itu sebelum ini jarang dilontarkan, terutama langsung oleh lembaga tertinggi Korut.

Penegasan itu sekaligus menunjukkan keseriusan komitmen Jong Un, dalam membangun program peluru kendali balistik dan senjata nuklir Korut, meskipun hal itu berarti menentang dan mengabaikan ancaman dari DK PBB sebelumnya.

Dunia Barat yakin, Korut telah meningkatkan kemampuan dan penguasaan teknologi nuklirnya ke level yang lebih tinggi.

Menurut pakar dari Sejong Institute, Korea Selatan (Korsel), Cheong Seong-chang, uji coba nuklir Korut berikutnya diperkirakan mengacu pada pembuatan perangkat baru dari proses pengayaan uranium. Bom uranium dinilai jauh lebih mudah dibuat dalam bentuk kecil daripada bom plutonium, yang diujicobakan pada tahun 2006 dan 2009.

Sejumlah pakar lainnya meyakini Korut tengah mengupayakan uji coba perangkat nuklir baru. Mereka juga belajar merakitnya menjadi lebih kecil sehingga bisa dimuat ke dalam hulu ledak rudal jarak jauh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com