Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Pertama Afrika Bergerak ke Mali Tengah

Kompas.com - 24/01/2013, 02:10 WIB

PARIS, Kompas.com - Kontingen pertama pasukan Afrika yang ditempatkan di Mali telah mulai bergerak ke wilayah tengah negara itu, di mana tentara Perancis berusaha membantu militer Mali memukul mundur militan garis keras. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius, Rabu (23/1/2013).

"Sejumlah pasukan (Afrika) sudah mulai bergerak ke arah kota-kota wilayah tengah," kata Fabius kepada sebuah komite parlemen Perancis.

Menurut Fabius, 1.000 prajurit dari negara-negara Afrika Barat dan Chad sudah berada di Bamako, ibu kota Mali, dan negara tetangga, Niger. Ia tidak merinci berapa jumlah pasukan yang sedang bergerak ke garis depan konflik.

Fabius mengatakan, pasukan dari Chad akan sangat penting. "Mereka terbukti berkualitas dan mengetahui medan," katanya.

"Pasukan Afrika digelar lebih cepat daripada yang diperkirakan. Jelas ada kesulitan-kesulitan logistik, namun saya harus mengatakan bahwa saya melihat upaya sangat besar oleh teman-teman Afrika kita."

Perancis, yang bekerja sama dengan militer Mali, pada 11 Januari meluncurkan operasi ketika militan mengancam maju ke ibu kota Mali, Bamako. Ini dilakukan setelah keraguan berbulan-bulan mengenai pasukan intervensi Afrika untuk membantu mengusir kelompok garis keras dari wilayah utara.

Mali, yang pernah menjadi salah satu negara demokrasi yang stabil di Afrika, mengalami ketidakpastian setelah kudeta militer pada Maret 2012 menggulingkan pemerintah Presiden Amadou Toumani Toure.

Masyarakat internasional khawatir negara itu akan menjadi sarang baru teroris dan mereka mendukung upaya Afrika untuk campur tangan secara militer.

PBB telah menyetujui penempatan pasukan intervensi Afrika berkekuatan sekitar 3.300 prajurit di bawah pengawasan kelompok negara Afrika Barat ECOWAS. Dengan keterlibatan Chad, yang telah menjanjikan 2.000 prajurit, berarti jumlah pasukan intervensi itu akan jauh lebih besar.

Kelompok garis keras, yang kata para ahli bertindak di bawah payung Al Qaida di Maghribi Islam (AQIM), saat ini menguasai kawasan Mali utara, yang luasnya lebih besar daripada Perancis.

Militan garis keras Ansar Dine (Pembela Iman) merupakan salah satu dari sejumlah kelompok terkait Al Qaida yang mengusai Mali utara di tengah kekosongan kekuasaan akibat kudeta militer pada 22 Maret di wilayah selatan.

Ansar Dine menguasai Timbuktu, sementara Gerakan Keesaan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) memerintah Gao, kota besar lain di Mali utara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com