Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salju Batalkan Ratusan Penerbangan di Eropa Barat

Kompas.com - 23/01/2013, 08:51 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan dan sejumlah kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan-jalan yang licin di Eropa Barat, Senin (21/1), saat hujan salju lebat dan cuaca yang membekukan mencengkeram benua itu.

Bandara Frankfurt, pusat perhubungan udara utama di Jerman, membatalkan sekitar 500 penerbangan yang pergi dan datang. Jumlah ini 40 persen dari jadwal harian bandara itu.

Bandara Heathrow di London, yang merupakan bandara paling sibuk di Eropa, membatalkan lebih dari 200 jadwal penerbangan. Otoritas Heathrow mengatakan, keputusan untuk membatalkan 130 penerbangan diambil 24 jam sebelumnya karena diperkirakan jarak pandang buruk

Masalah yang menimpa bandara lain di Eropa menambah jumlah penerbangan yang dibatalkan. ”Pembatalan tambahan karena bandara lain di Eropa mengalami masalah serupa sehingga berdampak kepada kami,” kata juru bicara bandara itu.

Jelang Natal 2010, Bandara Heathrow juga lumpuh akibat badai salju dan cuaca yang dingin membekukan. Otoritas bandara lalu mengeluarkan 36 juta poundsterling (Rp 550 miliar) untuk memperbarui peralatan pembersih salju.

Adapun otoritas penerbangan sipil Perancis, DGAC, mengatakan, sekitar 40 persen penerbangan dari dan ke Bandara Charles de Gaulle dan Orly Paris dibatalkan. Itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan setelah hujan salju lebat sehari sebelumnya.

Hujan yang membekukan juga membahayakan kondisi rel kereta api dan jalan raya sehingga terjadi kecelakaan. Di Jerman barat daya, polisi mencatat lebih dari 1.000 kecelakaan yang berhubungan dengan cuaca.

Sementara itu, rencana pemerintah Beijing untuk mengurangi polusi udara di ibu kota China itu tidak mendapat sambutan positif dari warganya.

Pada pembukaan badan legislatif kota, Wali Kota Beijing Wang Anshun mengatakan, 180.000 mobil tua tidak boleh lagi beroperasi dan harus mengganti sistem pembakaran mobil. Kecaman di situs mikroblog Sina Weibo memperlihatkan, Wang harus meyakinkan publik bahwa pemerintah serius mengatasi masalah itu. (AFP/Reuters/DI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com