Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB dan Liga Arab Geram

Kompas.com - 23/01/2013, 02:27 WIB

damaskus, selasa - Organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Liga Arab, bersuara keras menyikapi krisis Suriah yang terus saja menelan korban jiwa setiap hari. Hari Senin (21/1), misalnya, bom bunuh diri kembali melanda Suriah dan menewaskan puluhan orang.

Pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobil penuh bahan peledak di salah satu jalan utama di Salmiyeh, kota di Provinsi Hama, Suriah tengah, 200 kilometer utara Damaskus. Televisi Suriah melaporkan, bom menyasar loyalis Presiden Bashar al-Assad.

Kantor berita Suriah, SANA, juga merilis berita yang sama. ”Satu bom mobil bunuh diri teroris meledak di jantung Salmiyeh, menyebabkan banyak warga tewas dan terluka,” tulis SANA. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mengatakan, lebih dari 30 orang tewas dan puluhan orang terluka.

SOHR menambahkan, satu ledakan mematikan juga terjadi di kawasan elite Dumar, Damaskus. Namun, tidak dijelaskan apakah ada korban jiwa dalam ledakan ini. Ledakan terbaru dan paling hebat di Hama dan Damaskus itu menunjukkan belum ada tanda- tanda krisis Suriah akan segera berakhir.

Terhitung sejak Maret 2011 kubu oposisi Suriah berjuang menggulingkan Assad. Aksi damai yang dimulai di Deraa saat itu, kini berubah menjadi perang saudara. Perang telah menewaskan lebih dari 60.000 orang. Puluhan orang tak jelas nasibnya, dan hampir 700.000 orang mengungsi ke negara-negara tetangga.

Terganggu

PBB dan Liga Arab mulai geram terhadap konflik yang menyebabkan memburuknya situasi kemanusiaan Suriah. Sekjen PBB Ban Ki-moon dan utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk perdamaian Suriah, Lakhdar Brahimi, sangat terganggu oleh konflik mematikan yang terus terjadi.

”Saya percaya, para pemimpin dunia berusaha mengatasi masalah ini sebagai prioritas utama dan hal yang mendesak. Kita tidak tahan melihat konflik terus terjadi dengan cara keji seperti ini. Lebih dari 60.000 orang tewas, dan jika situasi terus seperti ini, kita akan melihat korban jiwa lebih banyak lagi. Semakin banyak pula orang yang melarikan diri dari Suriah,” ujar Ban.

Brahimi dan Ban juga menyatakan ”kesedihan” mereka atas ledakan bom bunuh diri terbaru di Hama. Namun, keduanya juga mengecam adanya kekuatan luar yang ikut campur tangan menyediakan senjata bagi kelompok oposisi Suriah.

Rezim Damaskus pernah menuduh Qatar, Turki, dan negara- negara Teluk lainnya membantu mempersenjatai oposisi. Tudingan itu langsung ditampik sebagai satu bualan Assad.

Juru bicara Ban, Martin Nesirky, mengulangi lagi pernyataan Brahimi dan Ban. Berlangsungnya krisis Suriah, menurut mereka, menunjukkan kegagalan negara- negara besar mendorong kedua belah pihak yang bertikai maju ke meja perundingan.

Brahimi berada di New York untuk bertemu Ban dan pejabat PBB lain sebelum bertemu Dewan Keamanan PBB, pekan depan, terkait misinya di Suriah. Kedua pejabat itu, kata Nesirky, amat emosional mengetahui korban jiwa terus berjatuhan karena kekerasan di Suriah.

Nabil al-Arabi, Sekjen Liga Arab, juga kesal begitu mengetahui adanya ledakan mematikan di Hama. Liga Arab, Amerika Serikat, dan negara-negara Barat pernah mendesak Assad mundur untuk mengakhiri krisis Suriah, tetapi dimentahkan hak veto dari Rusia dan China. Dua sekutu Assad itu memveto tiga resolusi yang mengusulkan pembentukan pemerintahan transisi di Suriah. 

Arabi mengatakan, upaya PBB untuk mengakhiri konflik gagal menciptakan perdamaian Suriah. Menurut dia, misi Brahimi sejauh ini tidak ”menghasilkan secercah harapan” guna mengakhiri konflik 22 bulan di Suriah.

Direktur Operasi Kantor Koordinasi Hubungan Kemanusiaan (OCHA) PBB John Ging mengatakan, PBB akan melakukan misi kemanusiaan besar-besaran di Suriah. ”Kami meminta mereka tak lagi merusak sekolah, pusat kesehatan, dan obyek vital lain, serta tidak lagi saling membunuh,” katanya. (AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com