Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Dingin Tewaskan 17 Pengungsi Afganistan

Kompas.com - 22/01/2013, 13:40 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Amnesti Internasional mengatakan 17 orang pengungsi Afganistan, sebagian besar anak-anak, tewas akibat cuaca dingin, Selasa (22/1/2013).

Kematian pengungsi ini terjadi dalam dua pekan pertama bulan Januari di Kabul dan Provinsi Herat, yang menampung sebagian besar dari sekitar 500.000 orang pengungsi.

Kematian pengungsi Afganistan akibat cuaca dingin bukan kali ini saja terjadi. Pada musim dingin lalu, sedikitnya 100 orang pengungsi -sebagian besar anak-anak- meninggal dunia. Pemerintah Afganistan dan negara-negara donor didesak melakukan pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang.

"Kejadian ini menunjukkan lemahnya kordinasi bantuan musim dingin untuk ratusan ribu pengungsi di negeri ini," kata  Wakil Direktur Asia Pasifik Anmensti Internasional, Polly Truscott.

"Banyaknya orang tua dan anak-anak yang menjadi korban menunjukkan bahwa perlindungan untuk mereka yang sangat rentan terhadap cuaca buruk sangat mendesak," lanjut Truscott.

Di Provinsi Herat, kata Amnesti, pengungsi Afganistan yang baru kembali dari lokasi pengungsian di luar negeri mendapatkan banyak bantuan. Namun, bantuan untuk para pengungsi di dalam negeri justru tertahan karena tekanan dari kantor gubernur.

Pemerintah lokal khawatir dengan pemberian bantuan justru akan mendorong para pengungsi untuk tinggal lebih lama di kamp-kamp pengungsian dan enggan kembali ke kediaman mereka.

Konflik bersenjata selama berpuluh tahun di Afganistan membuat negeri itu menjadi negara dengan jumlah pengungsi terbanyak di dunia.

Badan urusan pengungsi PBB (UNHCR) memperkirakan jumlah pengungsi Afganistan saat ini mencapai 450.000 orang. Namun, Amnesti Internasional meyakini jumlah sebenarnya jauh di atas jumlah yang diperkirakan PBB.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com