BANGKOK, SENIN -
”Masalah seperti ini terus terjadi. Siapa pun yang terbukti terlibat akan dipecat dan dihukum atas pelanggaran kriminal,” ujar Prayuth.
Proses penyelidikan itu digelar menyusul pemberitaan media massa lokal Thailand terkait temuan polisi atas dugaan keterlibatan pejabat militer senior dalam praktik ilegal itu.
Sejumlah perwira militer berpangkat setingkat mayor dan kolonel diyakini terlibat praktik penyelundupan pengungsi Rohingya dari Myanmar menuju Malaysia, melalui wilayah Thailand.
Praktik ilegal seperti itu telah berlangsung bertahun-tahun. Dalam sebulan terakhir, otoritas Thailand berhasil menggerebek dan menangkap sedikitnya 600 orang Rohingya.
Biasanya, para pengungsi masuk dengan perahu mereka melalui pantai Andaman di sebelah barat daya Thailand. Namun, akhir-akhir ini, mereka tertangkap di Provinsi Songkhla di selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Dari sana, mereka masuk ke Malaysia melalui jalur darat.
”Mereka (warga Rohingya) tak mungkin bisa ke sana (Songkhla) tanpa keterlibatan atau bantuan dari pejabat lokal. Mereka masuk dengan menggunakan jasa perantara dan membayar 1.350- 2.000 dollar AS,” ujar salah seorang pejabat senior intelijen Thailand.(REUTERS/AFP/DWA)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.