Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Militer Thailand Terlibat

Kompas.com - 22/01/2013, 02:20 WIB

BANGKOK, SENIN - Pemimpin Angkatan Darat Thailand Jenderal Prayuth Chan- ocha, Senin (21/1), mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki dugaan keterlibatan personel militer dalam penyelundupan pengungsi warga Rohingya. Mereka kemudian dijual ke sindikat perdagangan manusia.

”Masalah seperti ini terus terjadi. Siapa pun yang terbukti terlibat akan dipecat dan dihukum atas pelanggaran kriminal,” ujar Prayuth.

Proses penyelidikan itu digelar menyusul pemberitaan media massa lokal Thailand terkait temuan polisi atas dugaan keterlibatan pejabat militer senior dalam praktik ilegal itu.

Sejumlah perwira militer berpangkat setingkat mayor dan kolonel diyakini terlibat praktik penyelundupan pengungsi Rohingya dari Myanmar menuju Malaysia, melalui wilayah Thailand.

Praktik ilegal seperti itu telah berlangsung bertahun-tahun. Dalam sebulan terakhir, otoritas Thailand berhasil menggerebek dan menangkap sedikitnya 600 orang Rohingya.

Songkhla

Biasanya, para pengungsi masuk dengan perahu mereka melalui pantai Andaman di sebelah barat daya Thailand. Namun, akhir-akhir ini, mereka tertangkap di Provinsi Songkhla di selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Dari sana, mereka masuk ke Malaysia melalui jalur darat.

”Mereka (warga Rohingya) tak mungkin bisa ke sana (Songkhla) tanpa keterlibatan atau bantuan dari pejabat lokal. Mereka masuk dengan menggunakan jasa perantara dan membayar 1.350- 2.000 dollar AS,” ujar salah seorang pejabat senior intelijen Thailand.(REUTERS/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com