Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Penyanderaan Terburuk

Kompas.com - 22/01/2013, 02:17 WIB

Joseph Balmaceda, pekerja Filipina yang selamat, Senin, menuturkan, para sandera dijadikan ”perisai hidup” milisi saat ditembaki helikopter Aljazair. Ayah empat anak ini mengatakan, satu sandera warga Jepang dikalungi bom. Tangan Balmaceda bersama sandera lain diikat pakai kabel.

”Setiap kali pasukan pemerintah berusaha menembak musuhnya dari helikopter, kami semua digunakan sebagai tameng hidup,” tutur Balmaceda sesaat setelah mendarat di Manila, Senin. ”Kami disuruh mengangkat tangan. Pasukan pemerintah tidak dapat menembak mereka selama kami disandera,” katanya.

Balmaceda, yang wajahnya lecet dan kehilangan pendengaran, mengatakan, hanya dia yang selamat dari sembilan sandera yang berada di van yang meledak. Milisi ternyata meletakkan bahan peledak C-4 di van itu.

Dua ekstremis memindahkan sembilan sandera ke fasilitas pusat ladang gas, tetapi bom meledak dalam bentrokan dengan pasukan Aljazair. ”Hanya saya yang selamat karena terjepit di antara dua ban cadangan. Itu sebabnya saya di sini dan berbicara dengan kalian,” katanya.

Ketika mengetahui Balmaceda selamat, penyandera menembakinya. ”Saya merangkak sejauh 300 meter menuju pasukan pemerintah. Begitu tiba, saya langsung pingsan, dan tersadar di rumah sakit,” ujarnya.(AP/AFP/Reuters/cal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com