Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Jepang Selidiki Baterai Dreamliner

Kompas.com - 21/01/2013, 12:48 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Tim pengawas keselamatan penerbangan Amerika Serikat dan Jepang, Senin (21/1/2013), menyelidiki perusahaan yang memproduksi baterai untuk Boeing 787 Dreamliner setelah armada pesawat ini di seluruh dunia dikandangkan untuk sementara akibat masalah keselamatan.

Para pengawas penerbangan sipil kini fokus pada baterai lithium-ion sebagai sumber masalah yang memaksa salah satu Dreamliner milik maskapai All Nippon Airways (ANA) mendarat darurat pekan lalu.

Akibat pemeriksaan ini, harga saham GS Yuasa, pembuat baterai untuk sistem elektronika canggih Dreamliner, langsung anjlok di bursa efek Tokyo.

Perusahaan Jepang itu adalah satu dari banyak kontraktor rantai produksi global yang mengakibatkan penundaan selama tiga tahun sebelum Boeing mengirimkan 787 pertama-nya untuk ANA pada 2011.

"Para pakar dari FAA, Boeing, dan biro penerbangan sipil Jepang memulai penyelidikan pagi ini dan fokus terhadap garis produksi GS Yuasa," kata seorang pejabat di Kementerian Keselamatan Transportasi Jepang, Yasuo Ishii.

"Mereka menyelidiki apakah terjadi kesalahan dalam proses produksi. Kami belum tahu apa yang menyebabkan masalah baterai ini, jadi kami mencari semua kemungkinan," tutur Ishii.

Dia mengatakan penyelidikan ini bukan berarti GS Yuasa, yang memiliki kantor pusat di Kyoto, adalah sumber masalah yang dialami Boeing 787 Dreamliner.

Sebelumnya, Jumat (18/1/2013), para penyelidik merilis foto sebuah sisa baterai yang hangus dari salah satu Dreamliner milik ANA.

Para penyelidik juga menyelidiki kotak hitam pesawat itu—berisi data penerbangan—yang diharapkan bisa ikut membantu bagaimana masalah pada baterai itu timbul.

Sejumlah masalah yang timbul pada Boeing 787 Dreamliner sepanjang pekan lalu memicu penundaan sekitar 50 pengoperasian Dreamliner di seluruh dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com