Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serbuan Kedua Aljazair

Kompas.com - 20/01/2013, 02:39 WIB

ALGIERS, SABTU - Pasukan khusus Aljazair kembali menyerbu ladang gas In Amenas di tengah Gurun Sahara, Sabtu (19/1), untuk mengakhiri drama penyanderaan oleh kelompok militan binaan Al Qaeda. Sebanyak tujuh warga asing yang menjadi sandera dilaporkan tewas dalam serbuan itu.

”Serangan itu terjadi pagi menjelang siang tadi. Sebelas teroris tewas bersama para sandera warga negara asing. Kami menduga mereka (para sandera) dibunuh dalam aksi balas dendam,” tutur seorang sumber di pasukan keamanan Aljazair kepada kantor berita Agence France Presse (AFP).

Belum diketahui dari negara mana saja para sandera yang tewas dalam serbuan itu. Jumlah pasti sandera juga tak diketahui pasti sampai Sabtu pagi.

Namun, dalam pernyataan beberapa hari lalu, kelompok militan penyandera tersebut menyatakan masih menyandera tujuh warga asing, yang terdiri dari tiga warga Belgia, dua warga Amerika Serikat, satu warga Jepang, dan satu warga Inggris.

Ini adalah serbuan kedua pasukan Aljazair, setelah Kamis lalu mereka menyerbu konvoi kendaraan kelompok militan yang membawa para sandera dari kompleks tempat tinggal mereka ke kilang gas di lokasi tersebut.

Sebagian sandera tewas dalam serangan pertama itu. Namun, jumlahnya hingga saat ini masih simpang siur.

Pemerintah Aljazair menyebutkan, 12 sandera dan 18 milisi tewas dalam serangan pertama itu. Namun, kelompok penyandera mengatakan kepada kantor berita Mauritania, ANI, bahwa sandera yang tewas ada 35 orang.

Sejak serangan itu, pasukan Aljazair berhasil menguasai kompleks tempat tinggal, tempat para ekspatriat yang bekerja di ladang gas In Amenas itu diculik. Namun, para penculik sempat membawa sebagian sandera bersembunyi di kompleks kilang gas yang terletak terpisah.

Hingga Jumat, pihak Aljazair mengklaim telah berhasil membebaskan 100 orang dari total 135 pekerja asing yang bekerja di ladang gas tersebut. Meski demikian, jumlah pasti sandera masih simpang siur.

Pemerintah Jepang menyatakan, 10 warganya belum diketahui nasibnya sampai saat ini. Sementara Pemerintah Norwegia menyebut, masih ada enam warganya yang belum diketahui keberadaannya. Dua warga Malaysia juga belum ditemukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com