Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang Percepat Kunjungan ke Indonesia

Kompas.com - 18/01/2013, 18:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Indonesia akibat penyerangan dan penyanderaan pekerja di kompleks ladang gas In Amenas, Aljazair Timur. Pada penyanderaan tersebut, warga negara Jepang turut menjadi korban.

Abe bersama Ibu Negara Jepang Akie Abe tiba di Indonesia Jumat (18/1/2013) pagi. Abe lalu melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat sore/ Sedianya, pertemuan akan dilanjutkan dengan jamuan makan malam kenegaraan.

Jadwal awal, Abe akan kembali ke Jepang Sabtu (19/1/2013) besok. Namun, Abe memutuskan meninggalkan Indonesia pada Jumat malam ini. Akibatnya, jamuan makan malam kenegaraan dibatalkan.

"Beliau harus segera kembali untuk menangani masalah penyanderaan warga Jepang di Aljazair. Jadi Bapak Presiden (SBY) sangat memahami keperluan tersebut," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Marty mengatakan, Presiden prihatin atas peristiwa tersebut. Presiden berharap agar seluruh sandera bisa dibebaskan. "Sempat ada satu warga kita yang disandera. Sudah dibebaskan," katanya.

Warga negara Indonesia itu bernisial AA. Dia dibebaskan pada Rabu (16/1/2013), lalu diterbangkan menuju London pada Kamis malam untuk meneruskan perjalanan ke Indonesia.

Seperti diberitakan, penyerangan kompleks tambang dan kilang gas yang dikelola secara bersama Aljazair Sonatrach, British Petroleum, dan Norwegia Statoil itu terjadi pada hari Rabu (16/1/2013) pagi. Disebutkan, penyerangan dilakukan oleh 20-25 anggota teroris bersenjata.

Para penyerang mengaku menyandera 41 warga asing, yang berasal dari Austria, Norwegia, Perancis, AS, Inggris, Romania, Kolombia, Thailand, Filipina, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Tentara Aljazair lalu melancarkan serangan.

Pejabat pemerintah setempat menyebut enam sandera dan delapan milisi penyandera tewas. Sumber lain menyebutkan, 25 sandera dilaporkan lari menyelamatkan diri dan empat orang lainnya berhasil dibebaskan. Sementara itu kantor berita Mauritania, ANI, melaporkan, tujuh warga asing masih disandera kelompok militan itu, yang terdiri atas dua warga Amerika Serikat (AS), tiga warga Belgia, satu warga Jepang, dan satu warga Inggris.

Akan tetapi, pihak penyandera mengatakan kepada ANI, sebanyak 34 sandera dan 15 milisi tewas setelah helikopter militer Aljazair menembak konvoi kendaraan pembawa para sandera. Pemimpin kelompok militan itu, Abu al- Baraa, termasuk di antara mereka yang tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com