Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Karachi Lumpuh Menyusul Pembunuhan Politikus

Kompas.com - 18/01/2013, 14:53 WIB

KARACHI, KOMPAS.com Toko-toko, pusat-pusat bisnis, dan sekolah-sekolah ditutup di ibu kota keuangan Pakistan, Karachi, Jumat (18/1/2013), sebagai antisipasi terhadap kerusuhan lanjutan menyusul pembunuhan seorang politikus dan sejumlah penembakan sporadis semalam.

Manzar Imam, 42 tahun, anggota parlemen dari Muttahida Qaumi Movement (MQM), mitra koalisi pemerintah federal dan partai politik dominan di Karachi, ditembak bersama tiga pengawalnya di dalam sebuah kendaraan yang sedang bergerak, Kamis.

Menurut polisi, kekerasan pada Kamis malam itu terkait dengan ketegangan etnis dan politik di Karachi dan telah menyebabkan lima orang tewas serta sekitar 30 orang terluka.

Pasar-pasar ditutup, jalan-jalan sepi, dan sekolah ditutup. Orang-orang yang datang ke kantor hanya sedikit walau departemen-departemen pemerintah, pelabuhan, dan bursa saham tetap dibuka.

Hyderabad, kota terbesar kedua setelah Karachi di Provinsi Sindh yang terletak di selatan Pakistan, juga tutup dan orang-orang membakar ban sebagai protes terhadap pembunuhan Imam.

Insiden itu merupakan penembakan kedua terhadap anggota parlemen provinsi dari MQM dalam waktu dua tahun di kota itu, yang merupakan pusat bisnis Pakistan dengan populasi mencapai 18 juta orang. Kematian anggota parlemen MQM, Raza Haider, dalam sebuah penyergapan pada Agustus 2010 memicu gelombang kekerasan sengit terkait etnis dan politik yang menewaskan puluhan orang.

Tahun lalu menjadi tahun paling mematikan bagi Karachi dalam dua dekade terakhir. Sekitar 2.000 orang tewas dalam kekerasan terkait ketegangan etnis dan politik di kota itu tahun lalu, yang menimbulkan kekhawatiran bagi pemilihan umum yang dijadwalkan tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com