Lagarde, di Washington DC, AS, Rabu (16/1) waktu setempat, mengatakan, reformasi yang kuat dan dukungan domestik akan diperlukan untuk menyelesaikan tantangan ekonomi yang dihadapi Yunani. Selain itu, diperlukan pula dukungan jangka panjang dari mitra mereka di zona euro.
Jumlah dana yang dikucurkan IMF untuk Yunani kali ini sebesar 3,2 miliar euro (sekitar Rp 41,2 triliun). Dana ini adalah bagian dari komitmen bantuan dana talangan internasional kedua sebesar 172 miliar euro yang disepakati pada Maret 2012.
Pemberian dana ini membawa simbol pesan penting bahwa Yunani mendekati babak terakhir dari tarik ulur antara Yunani dan tiga kreditornya, yakni IMF, Bank Sentral Eropa (ECB), dan Uni Eropa. ”Setelah terjadi krisis politik yang menunda implementasi program ekonomi, Pemerintah Yunani paham bahwa harus terus melaksanakan program ekonomi di bawah program Perpanjangan Fasilitas Pendanaan (EFF),” demikian pernyataan IMF.
”Upaya Yunani menata fiskalnya dalam berbagai bentuk mengagumkan,” ujar Lagarde.
Dia mengatakan, banyak yang masih harus dilakukan untuk mencapai reformasi yang diperlukan untuk meningkat produktivitas dan penurunan harga.
”Ke depan, Yunani harus meningkatkan dan membenahi administrasi pemungutan pajaknya secara radikal, melawan penghindaran pajak,” lanjut Lagarde.
Dewan Eksekutif IMF mengucurkan dana ini setelah menyelesaikan kajian I dan II tentang kinerja perekonomian Yunani. Dewan itu memodifikasi beberapa kriteria kinerja.
UE bergerak lebih cepat dibandingkan dengan IMF, mengucurkan talangan sebesar 34,3 miliar euro (sekitar Rp 441,73 triliun) pada Desember lalu. Negara-negara yang tergabung dalam zona euro diharapkan menyetujui pengucuran dana 9,2 miliar euro (sekitar Rp 118,48 triliun) beberapa hari ini.