Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Perancis dan Mali Kepung Pemberontak

Kompas.com - 16/01/2013, 20:23 WIB

BAMAKO, KOMPAS.com - Pasukan Perancis melancarkan serangan darat pertamanya terhadap kubu pemberontak Islam di Mali, Rabu (16/1/2013), untuk meredam pemberontak yang selama enam hari bertahan dari serangan udara Perancis.

Konvoi kendaraan lapis baja Perancis bergerak menuju kota Niono, 300 km dari ibu kota Bamako, sejak Selasa (15/1/2013). Sementara itu, pasukan Mali mengamankan wilayah di dekat perbatasan Mauritania. Gerakan kedua pasukan ini membuat pemberontak terkepung di kota Diabaly.

"Dalam beberapa jam mendatang -kami belum bisa mengatakan apakah dalam satu atau 72 jam- kami akan bertempur langsung melawan mereka," kata Komandan Pasukan Perancis Edouard Guillaud kepada radio Europe 1.

Guillaud menambahkan serangan pasukan Perancis terhalang karena pemberontak menggunakan penduduk sipil sebagai perisai. Warga yang melarikan diri dari Diabaly yang menyatakian pemberontak menggunakan warga sipil sebagai perisai mereka.

"Kami tetap menolak membuat penduduk sipil menghadapi risiko. Jika kami ragu, kami tak akan menembak," tambah dia.

Sementara itu, pesawat-pesawat jet Perancis menyerang markas polisi pemberontak Islam di Niafuke, sebuah kota kecil di tepi Sungai Niger dekat jalur perdagangan kuno Timbuktu.

Di Paris, Presiden Francois Hollande mengatakan pasukan Perancis akan tetap berada di Mali hingga kondisi negara itu stabil. Hollande menambahkan Perancis berharap bisa segera menyerahkan keamanan Mali kepada pasukan koalisi Afrika.

"Mereka akan tiba dalam beberapa hari," kata Hollande.

Para panglima militer negara-negara blok Afrika Barat (ECOWAS) bertemu di Bamako untuk memutuskan rincian pengerahan pasukan Afrika sesuai dengan mandat PBB.

Untuk membantu kecepatan mobilisasi pasukan dan logistik, Jerman menjanjikan dua pesawat angkut Transall untuk membawa pasukan dari sejumlah negara Afrika menuju Bamako.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com