Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Pesawat Dreamliner Bermasalah

Kompas.com - 16/01/2013, 11:05 WIB

TOKYO, KOMPAS.com Sebuah pesawat penumpang Dreamliner melakukan pendaratan darurat di Jepang, Rabu (16/1), setelah asap dilaporkan terlihat di kokpit. Kejadian itu merupakan pukulan terbaru bagi pesawat generasi masa depan milik Boeing tersebut setelah serangkaian insiden.

Berita buruk menimpa Boeing 787 Dreamliner selama lebih dari seminggu dan hal itu telah mendorong penyelidikan oleh regulator penerbangan di Jepang dan Amerika Serikat yang merupakan pasar domestik Boeing meskipun produsen pesawat itu di AS menegaskan pesawat mereka aman.

"Benar bahwa pesawat itu baru-baru ini mengalami serangkaian masalah," kata juru bicara ANA, Naoko Yamamoto. "Namun, kami tidak bisa mengatakan apakah itu sesuatu yang sama dengan masalah sebelumnya."

Pihak ANA mengatakan, 129 penumpang dan delapan awak berada di pesawat yang sedang terbang dari Ube di Jepan barat menuju Tokyo. Gambar-gambar televisi menunjukkan, sejumlah parasut darurat dikeluarkan dari pesawat setelah pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat di sebuah bandara di Takamatsu di Pulau Shikoku yang merupakan pulau terbesar keempat di negara itu.

Jiji Press melaporkan ada asap di kokpit dan NHK mengatakan tidak ada yang cedera dalam insiden tersebut. "Pesawat itu melakukan pendaratan darurat di Takamatsu karena ada masalah selama penerbangan," kata Yamamoto.

Seorang pejabat ANA yang lain mengatakan, "Selama penerbangan, (para pilot) mengatakan ada 'masalah baterai'. Kami masih menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi." Pejabat itu tidak mengonfirmasi laporan tentang asap di kokpit.

Boeing mengatakan, pihaknya telah mengetahui insiden di Takamatsu. "Kami akan bekerja sama dengan pelanggan kami dan sejumlah lembaga regulator yang tepat," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Japan Airlines (JAL), maskapai Jepang lain yang menjadi saingan ANA, merupakan beberapa klien Boeing paling penting yang telah membeli Dreamliner. Keduanya total membeli 100 lebih pesewat dalam transaksi bernilai miliaran dollar AS itu. Dari jumlah itu ada yang sudah dikirim dan ada yang masih dipesan.

Masalah pada Dreamliner muncul minggu lalu dengan adanya kebakaran yang menimbulkan asap ke kabin penerbangan JAL yang kosong setelah pesawat itu mendarat di Boston. Maskapai itu mengatakan asap itu berasal dari kebakaran baterai yang digunakan untuk unit daya tambahan pesawat yang terletak di ruang listrik di bagian belakang pesawat. Insiden itu diikuti kebocoran bahan bakar, juga di Boston. Pada hari Minggu, sebuah jendela kokpit yang retak memaksa pembatalan penerbangan lain di Jepang.

Hari Jumat, regulator AS mengumumkan sebuah kajian mendalam tentang keselamatan 787, lalu pada Senin ada pengumuman tentang penyelidikan yang dilakukan Jepang.

Namun, Boeing menegaskan, pihaknya punya "keyakinan" dengan pesawat itu.

Pesawat tersebut dianggap sebagai tonggak dalam industri penerbangan. Dreamliner menggunakan bahan komposit ringan dan elektronik sebagai pengganti aluminium dan hidrolika. Sebanyak 50 pesawat itu kini telah beroperasi di seluruh dunia.

Namun, pertanyaan tentang keamanannya dan review Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang punya potensi untuk memengaruhi penjualan Boeing. Raksasa kedirgantaraan AS itu mengantongi lebih dari 800 pesanan pesawat 787 Dreamliner sejauh ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com