BEIRUT, RABU -
Mekdad bahkan menyebut Assad akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu itu. Pernyataan itu semakin menyurutkan harapan terjadinya perubahan politik di negeri itu.
Penegasan Mekdad semakin bertentangan dengan rencana yang ditawarkan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi. Rencana itu menargetkan adanya gencatan senjata dan pembentukan pemerintahan transisi menuju pemilu tahun 2014.
Dalam usulan itu Brahimi memang tidak menyebut spesifik soal keterlibatan Assad. Namun, disebutkan, pemerintahan transisi itu sepenuhnya hanya akan dijalankan oleh kekuatan eksekutif baru, tanpa legislatif. Hal itu diterjemahkan, pemerintahan Assad tidak dilibatkan sama sekali dalam pemerintahan transisi tersebut.
Saat diminta kepastian soal pencalonan kembali Assad oleh stasiun televisi BBC, Mekdad balik menanyakan, mengapa hal itu dipandang hal yang keliru.
”Presiden dan para kandidat lain dapat memaparkan program mereka kepada rakyat. Dalam kotak suara itulah yang akan menentukan siapa pemimpin Suriah masa depan,” ujar Mekdad.
Dalam demokrasi, tambah Mekdad, orang tak dapat menentukan siapa boleh atau tidak boleh mencalonkan diri di pemilu. Jika itu terjadi, sama artinya Suriah menerapkan demokrasi semu.
Dalam serangan udara dan artileri terakhir, pasukan Suriah menewaskan sedikitnya 10 orang, lima orang di antaranya perempuan, di kota Houla, Provinsi Homs. Sementara itu di Suriah utara, serangan udara selama dua jam di kota basis perlawanan oposisi, Al-Bab, menewaskan sedikitnya delapan orang, separuhnya perempuan.
Dalam siaran persnya, organisasi kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) melaporkan, 20 orang tewas dan 99 lainnya terluka saat pesawat tempur Suriah mengebom pasar di Azaz, dekat perbatasan Turki, Minggu.(AP/AFP/DWA)