Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Barat Perkuat Perancis

Kompas.com - 14/01/2013, 02:38 WIB

bamako, minggu - Serangan Perancis terhadap kelompok separatis Mali memasuki hari ketiga, Minggu (13/1), saat ribuan tentara dari negara tetangga tiba di Bamako, Mali, guna memperkuat Perancis. Blok regional Afrika Barat pun segera menggelar pertemuan darurat menyikapi krisis Mali.

Jet tempur Mirage milik Angkatan Udara Perancis menyerang kelompok separatis dan militan Ansar Dine. Salah satu pemimpin top kelompok itu tewas.

”Serangan udara dilakukan malam, sekarang, dan akan terus dilakukan besok,” kata Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian, di televisi negara itu.

Salah satu titik serangan adalah kota Gao, Mali utara. Kota ini dikuasai oleh kelompok separatis sejak pertengahan tahun lalu. Kota lain yang dikuasi adalah Timbuktu.

Beberapa negara di Afrika Barat, seperti Senegal, Burkina Faso, Niger, dan Nigeria, mengirim masing-masing 500 tentara mereka ke Mali. Sebanyak 2.000 tentara tiba di Bamako, guna memperkuat Perancis yang memelopori serangan udara terhadap kelompok separatis di Mali utara sejak Jumat.

Mali, negara yang selama dua dekade dilihat sebagai model negara demokrasi paling stabil di Afrika Barat, jatuh ke dalam kekacauan sejak junta militer mengkudeta Presiden Amadou Toumani Toure, 22 Maret 2011. Kondisi itu dimanfaatkan gabungan separatis suku Tuareg dan militan Ansar Dine merebut sebagian daerah di Mali utara.

Tuareg dan Ansar Dine sempat memproklamirkan berdirinya negara Mali Utara yang terpisah dari Bamako. Namun, kesepakatan itu hanya berlangsung satu pekan. Dua kelompok itu berseberangan karena perbedaan prinsip meletakkan landasan hukum negara. Tuareg menginginkan negara sekuler, sedangkan Ansar Dine menghendaki negara berbasis hukum syariah.

Intervensi militer Perancis terjadi sehari setelah pasukan separatis merebut Konna, Mali tengah. Kelompok yang sebelumnya hanya menguasai wilayah utara, merangsek ke selatan dan mengancam akan merebut kota strategis Mopti, dan ingin mengambil alih bandar udara Sevare.

Serangan terbaru Perancis menewaskan salah satu komandan kelompok Iyad Ag Ghaly, cabang Ansar Dine, yakni Kapten Abdel ”Kojak” Krim. Serangan itu juga menewaskan 100 orang termasuk pemberontak dan dan tentara pemerintah. Salah satu pilot Perancis juga tewas.

Perkuat pasukan

Pejabat Mali mengatakan, Perancis telah memperkuat pasukannya dengan mendatangkan pasukan dari pangkalan Perancis di Pantai Gading dan Chad. Dia tak merinci jumlah personel, dan misi utama pasukan susulan itu.

Inggris menyatakan siap memberikan bantuan logistik militer selama intervensi Perancis di Mali. Namun, London tidak akan mengirimkan personel militernya langsung ke medan tempur.

”Perdana Menteri setuju, Inggris siap memberikan dukungan logistik militer terhadap pasukan asing dan peralatan transportasi secepatnya ke Mali,” kata Kantor Perdana Menteri David Cameron dalam satu pernyataan, Sabtu.

Pada hari Minggu, pesawat C-17 Angkatan Udara Inggris dari pangkalan Brize Norton, Oxfordshire, Inggris tengah, terbang ke Perancis. Seorang pejabat Inggris mengatakan, pesawat mengangkut logistik dan akan terbang ke Mali, Senin ini.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui perlunya kekuatan gabungan Afrika yang didukung 3.300 tentara untuk membantu merebut kembali Mali utara. Dikhawatirkan, jika jatuh ke dalam kekuasaan Ansar Dine, Mali utara bisa menjadi salah satu basis potensial bagi suburnya jaringan teroris Al Qaeda.

Menyikapi kondisi Mali, 15 negara yang tergabung dalam blok Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) bersiap menggelar konferensi tingkat tinggi darurat. Rencananya, pertemuan akan digelar di Abidjan, Pantai Gading, Rabu (16/1). Blok dipimpin Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara. ”Ini KTT darurat,” kata juru bicara ECOWAS, Sunny Ugoh, Minggu.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com