LAHORE, KOMPAS.com - Seorang ulama berpengaruh di Pakistan memimpin ribuan pendukungnya turun ke jalan dari Lahore, Minggu (13/1/2013), menuju ibukota untuk menuntut reformasi menjelang pelaksanaan pemilu.
Tahir-ul Qadri menuduh pemerintah bertindak korup dan tidak kompeten. Qadri berpendapat Pakistan harus melakukan reformasi yang "bermakna" menjelang pemilihan umum, yang rencananya digelar dalam delapan pekan setelah parlemen dibubarkan pada pertengahan Maret.
Qadri yang juga seorang cendekiawan kembali dari Pakistan bulan lalu setelah bertahun-tahun tinggal di Kanada.
Menurut Qadri, pemerintah merupakan bagian dari konspirasi yang dirancang untuk menunda pemilu dan meraup kekuasaan.
Menteri Dalam Negeri Rehman Mali mengatakan, Taliban berencana menyerang longmarch tersebut dan para pengunjuk rasa bakal dilarang mendekati pusat kota Islamabad. Mereka direncanakan tiba di ibukota negara itu pada Senin esok.
Namun, para pengikut Qadri bergeming. Sekitar 7.000 orang yang diangkut bus, truk, dan mobil itu mulai meninggalkan Lahore dengan kawalan aparat ketat aparat keamanan.
Di mata pengikutnya, Qadri menjadi corong bagi rakyat miskin dan tertindas yang selama ini diperintah oleh keluarga kaum feodal, tuan tanah, dan pemilik industri yang korup.
"Saya nyatakan ini aksi demokrasi," kata Qadri kepada wartawan sebelum menjalankan unjuk rasanya. "Marilah kita membuat tanda V (victory) dengan jari-jari kita dan memulai konvoi ini untuk demokrasi yang sejati."
"Aksi ini untuk melindungi hak asasi manusia, untuk pemberantasan kemiskinan, dan demi supremasi konstitusi, penegakan hukum dan diakhirinya korupsi," tegas Qadri.
Kepolisian mengatakan, sekitar 10.000 personel dikerahkan untuk pengamanan di sepanjang jalur yang akan dilalui konvoi Qadri. Sang ulama sendiri akan dikawal pasukan elit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.