Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi Perancis Tewaskan Satu Pilot

Kompas.com - 12/01/2013, 20:54 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Gerak intervensi Perancis demi mencegah pemberontakan pasukan Islamis ke ibu kota Mali terhambat tewasnya seorang pilot angkatan bersenjata Perancis. Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengemukakan hal itu di Paris sebagaimana warta AFP pada Sabtu (12/1/2013).

Menurutnya, kala itu terjadi pertempuran sengit antara pihak Perancis dengan pasukan pemberontak. "Pilot kami meninggal karena terluka parah," katanya sembari menambahkan kalau serangan ke pemberontak terjadi sekitar pukul 15.00 GMT kemarin demi memperebutkan kota Kona di Mali.

Prajurit-prajurit dari Nigeria, Senegal dan Perancis ditempatkan di Mali, sejak kemarin untuk membantu pasukan pemerintah dalam ofensif mereka terhadap kelompok garis keras di wilayah tengah negara itu, kata seorang perwira Angkatan Darat Mali. "Ketika kami berbicara kepada anda, pasukan dari Nigeria, Senegal dan Perancis membantu Angkatan Darat Mali di Sevare di Mali tengah," kata Kolonel Oumar Dao pada jumpa pers di Bamako, ibu kota Mali.
    
"Pasukan ini datang dengan peralatan yang diperlukan untuk menangani situasi," kata Dao, kepala operasi militer untuk Kepala Staf Angkatan Darat Mali.
    
Langkah itu dilakukan ketika pasukan Mali pada Jumat melancarkan kontraofensif untuk menguasai kembali kota Kona di wilayah tengah yang direbut oleh militan garis keras pada Kamis. "Negara-negara sahabat lain sudah berjanji membantu dan kami menunggu kedatangan mereka," kata perwira itu tanpa penjelasan lebih lanjut.
     
Sebelumnya Jumat, seorang perwira lain mengatakan kontraofensif dilakukan dari Sevare, sebuah daerah yang terletak sekitar 70 kilometer sebelah selatan Kona tempat militer Mali memiliki sebuah pos komando operasi.
     
Mali, yang pernah menjadi salah satu negara demokrasi yang stabil di Afrika, mengalami ketidakpastian setelah kudeta militer pada Maret menggulingkan pemerintah Presiden Amadou Toumani Toure. Masyarakat internasional khawatir negara itu akan menjadi sarang baru teroris dan mereka mendukung upaya Afrika untuk campur tangan secara militer.
    
Rencana-rencana sedang dirampungkan untuk mengirim pasukan intervensi Afrika berkekuatan sekitar 3.300 prajurit untuk mengusir militan yang menguasai wilayah utara Mali. Tapi, PBB masih berkeberatan dan memperingatkan bahwa penempatan itu mungkin bisa dilakukan setahun lagi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com