Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Banyak Perempuan Nepal yang Diperkosa

Kompas.com - 10/01/2013, 19:33 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Markas Besar Kepolisian Nepal merilis data memilukan. Soalnya, kasus perempuan Nepal yang diperkosa bukannya susut dalam 10 tahun terakhir.

Catatan yang diwartakan Xinhua pada Kamis (10/1/2013) menunjukkan sampai dengan akhir tahun fiskal lalu, ada 555 kasus perkosaan. Lalu, perkara itu masih ditambah pula dengan 156 kasus percobaan pemerkosaan.

Angka itu menambah kasus pemerkosaan dalam 10 tahun terakhir menjadi 3.123 kasus. Lalu, kasus percobaan pemerkosaan melonjak menjadi 726 kasus.

Terus, pada periode sama, tercatat 1.116 kasus perdagangan manusia yang melibatkan korban perempuan. Dalam kurun waktu sama, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan korban kaum hawa bertengger di posisi 10.697 kasus.

Menurut catatan polisi, KDRT menjadi pemuncak kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan sejak 2003. Skalanya meninggi, yakni 569 kasus pada 2003 hingga 1.355 kasus pada akhir 2011. Kemudian, sampai dengan 2012 berakhir, 66,05 persen dari total 2.250 kasus kekerasan terhadap perempuan adalah KDRT.

Sita Rai

Kasus pemerkosaan terbaru yang membangkitkan gejolak unjuk rasa kaum perempuan di Nepal adalah perampokan dan pemerkosaan seorang perempuan dengan nama Sita Rai sebagai samaran di Bandar Udara Kathmandu. Insiden itu terjadi beberapa minggu silam.

Kala itu, Sita dirampok oleh seorang petugas imigrasi di bandara tersebut. Alih-alih mendapat perlindungan, perempuan naas itu justru diperkosa oleh seorang polisi. Padahal, Sita melaporkan kejadian perampokan yang dialaminya kepada institusi kepolisian.

Sampai kini, kasus Sita Rai masih belum kelihatan tuntas. Para aktivis perempuan di Nepal pun terus berjuang untuk keadilan dan perlindungan yang lebih memadai bagi kaumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com