Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Penyelidikan Kematian Davies di Lombok

Kompas.com - 10/01/2013, 06:57 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

PERTH, KOMPAS.com — Ikatan Dokter Australia meminta Perdana Menteri Julia Gillard "menunjukkan kepemimpinan" mengenai remaja Perth yang meninggal karena keracunan metanol di Lombok. Harian The West Australian melaporkan bahwa insiden itu tidak dilaporkan ke polisi Indonesia dan juga tidak ada tindakan penyelidikan apa pun.

Menurut laporan The West Australian, Kamis (10/1/2013), bar yang menjual minuman yang  menewaskan Liam Davies (19) masih tetap buka dan polisi setempat tidak melakukan penyelidikan apa pun. Seminggu setelah Davies meminum alkohol bercampur metanol dan dua hari setelah dia meninggal, kepala polisi di Lombok Utara mengatakan baru mendengar kasus tersebut setelah dihubungi oleh The West Australian.

Polisi mengatakan, pihak Australia belum menghubunginya soal kematian Davies dan juga soal bar yang menjual minuman tersebut. Tidak ada penyelidikan yang dilakukan, tidak ada pegawai bar yang ditanyai, dan tidak ada upaya untuk mengetes minuman yang dijual kepada para turis. Padahal, menurut The West Australian, Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr sudah meminta agar konsul mereka di Bali membicarakan masalah ini dengan pihak berwenang Indonesia.

Presiden Ikatan Dokter Australia di negara bagian Western Australia, Richard Choong  mengatakan, PM Gillard sekarang harus bertindak. "Berapa orang lagi harus meninggal atau mengalami gangguan kesehatan sebelum sesuatu akan  dilakukan?" kata Choong.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, Davies jatuh sakit sehabis minum ketika merayakan Tahun Baru 1 Januari dan meninggal hari Minggu (6/1/2013) setelah dibawa kembali ke Perth.

Menurut keterangan teman-teman Davies, mereka minum di Rudy's Pub di Gili Trawangan. Salah satu bar paling laris di Gili tersebut masih menjual minuman beralkohol kepada turis Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com