ROMA, KOMPAS.com — Mantan PM Italia Silvio Berlusconi mengecam menuduh para hakim itu "feminis dan komunis". Tudingan ini menyusul keputusan hakim yang mengharuskan pemilik klub sepak bola AC Milan ini membayar tunjangan perceraian 200.000 euro atau sekitar Rp 2,6 miliar per hari berkenaan dengan sidang peceraian dari perkawinannya yang kedua.
Kantor berita AP hari Rabu (9/1/2013) melaporkan, Berlusconi kepada jaringan televise khusus La7 hari Selasa mengajukan banding atas upaya penyelesaian kasus perceraiaannya dengan istrinya, Veronica Lario.
Media Italia sebelumnya melaporkan, penyelesaian kasus perceraiaan ini sekitar 100.000 euro per hari. Namun, Berlusconi mengatakan, angka tadi jika ditambah dengan tunggakannya menjadi dua kali lipat. "Ada tiga hakim, perempuan, feminis, dan komunis oke? Ini adalah hakim Milan yang selalu menuntut saya sejak tahun 1994," katanya.
Lario mengajukan permohonan bercerai dari Berlusconi tahun 2009 karena mantan PM Italia ini "doyan" dengan perempuan muda.
Raja media dan orang kaya Italia itu sedang menjalani sidang pengadilan berkaitan dengan tuduhan membayar remaja di bawah umur asal Maroko untuk seks. Aksinya ini dengan berlindung di balik kegiatan bisnisnya. Berlusconi dan sang perempuan ini membantah tuduhan tadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.