Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Siaga Satu Kemungkinan Kebakaran

Kompas.com - 07/01/2013, 19:05 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Dengan suhu tinggi akan terus bertahan sampai akhir pekan di hampir di seluruh bagian Australia, kebakaran semak-semak sekarang terjadi di negara bagian Victoria, Tasmania, New South Wales dan Northern Territory.

Seluruh Australia sekarang diminta siaga akan kemungkinan kebakaran lebih hebat karena gelombang panas akan terus berlanjut sampai beberapa hari lagi.

Menurut ahli cuaca, moonson, yang biasanya menimbulkan awan dan hujan di kawasan Australia Utara, saat ini belum terbentuk.

Oleh karena itu, langit tidak berawan menyebabkan gelombang panas, kata ahli meteorologi Dick Whitaker seperti dilaporkan situs news.com.au.

Biasanya, gelombang panas di udara ini dipecahkan oleh angin yang datang dari kawasan selatan, namun karena tidak adanya angin tersebut menciptakan gelombang panas hampir di seluruh wilayah Australia, yang paling besar sejak tahun 2001.

"Dengan suhu rata-rata saja di seluruh Australia sudah hampir mencapai rekor tertinggi." kata ahli cuaca lainnya, Vernon Carr. Di negara bagian New Soouth Wales (meliputi Sydney) suhu hari Selasa (8/1) diperkirakan mencapai 43 derajat. Suhu terpanas sebelumnya adalah 45.3 derajat yang terjadi di bulan Januari 1939.

"Bila suhu mencapai 43 derajat, maka ini akan menjadi rekor ketiga tertinggi yang pernah tercatat di Sydney." tambah Carr. Dengan suhu setinggi itu, resiko kebakaran sangat tinggi di negara bagian New South Wales tersebut.

Perdana Menteri Australia Julia Gillard sudah memperingatkan warga untuk waspada menghadapi kemungkinan kebakaran. Sebelumnya kebakaran terjadi di Pulau Tasmania, dimana di pulau yang sebenarnya sudah mendekat ke Kutub Selatan tersebut, suhu mencapai 39 derajat beberapa hari yang lalu.

Namun untungnya kebakaran yang terjadi tidak menelan korban manusia yang banyak. Semula diperkirakan 100 orang tidak diketahui keberadaannya setelah kebakaran terjadi, namun sekarang hampir semuanya sudah diketahui nasibnya.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, suhu udara di Tasmania hari Senin (7/1) 29 derajat, dan hari Selasa turun menjadi 24 dan hari Rabu 18 derajat. Dengan gelombang panas bergerak ke arah utara, selain gelombang panas, akan terjadi pula badai tropis di kawasan Western Australia (termasuk Perth).

"Ada gelombang rendah tropis di Laut Timor, yang kami perkirakan akan berkembang menjadi badai topan," kata ahli cuaca Dick Whitaker. Badai tropis ini akan melanda Western Australia hari Kamis. Gelombang panas ini sudah berlangsung hampir sepekan.

Kecuali Sydney, hampir di seluruh bagian lain Australia mengalami gelombang panas dalam berapa hari terakhir. Sekarang keadaannya berbalik. Sydney akan mengalami panas tertinggi hari Selasa, namun di tempat lain, suhu akan menurun. Tetapi setelah itu, cuaca kembali akan menyengat.

Di Adelaide (South Australia) suhu hari Senin mencapai 40 derajat, namun hari Selasa turun menjadi 31, dan akan kembali di atas 40 derajat di akhir pekan. Hal serupa juga akan terjadi di negara bagian Victoria (termasuk Melbourne).

Di Brisbane (Queensland), mulai hari Rabu, suhu diperkirakan akan naik menjadi 37 derajat. Kondisi kering dan panas juga terus berlanjut di Alice Spring, dengan suhu mencapai 43 derajat akan bertahan sampai setidaknya hari Kamis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com