Sudan dan Sudan Selatan Akhiri Konflik Minyak

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Presiden Sudan Omar al-Bashir dan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir, Sabtu (5/1/2012) di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, bersepakat untuk menetapkan zona demiliterisasi di daerah kaya minyak Heglig, di perbatasan kedua negara.

Kedua pemimpin itu menyatakan akan mengola bersama daerah kaya minyak Heglik, yang selama ini menjadi sumber perseteruan bersenjata kedua negara bertetangga itu. Sudan Selatan diperbolehkan lagi mengirim minyaknya melalui jaringan pipa menuju pelabuhan ekspor yang ada di wilayah pantai Sudan..

Penetapan zona demiliterisasi itu merupakan implementasi dari pertemuan September lalu, di mana keduanya setuju mengakhiri pertikaian dan memulai melakukan gencatan senjata di daerah yang kaya akan minyak tadi. Selama berbulan-bulan sebelumnya mereka terlibat perseteruan, yang didahului serangan udara Sudan ke Sudan Selatan, awal tahun lalu.

Kesepakatan damai Sudan dan Sudan Selatan itu dimediasi oleh Uni Afrika (UA), yang menyelenggarakan KTT pekan ini. Dua hari perundingan di Ethiopia, untuk meredakan ketegangan setelah berbulan-bulan perundingan yang tidak produktif antara kedua negara bertangga itu. Sudan Selatan lepas menjadi negara merdeka sejak medio 2011.

"Mereka sepakat bahwa tindakan-tindakan harus segera mungkin dilakukan untuk melaksanakan semua perjanjian yang ada tanpa syarat," kata mediator dari UA, Thabo Mbeki setelah KTT bubar. Bashir dan Kiir tidak memberikan komentar apa pun terkait hasil kesepakatan itu.(AFP/AP/CAL)