GAZA CITY, KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Jumat (4/1/2012), menilai perpecahan antara Hamas dan Fatah yang sudah terjadi selama lima tahun terakhir segera usai setelah Hamas mengizinkan Fatah menggelar pawai besar-besaran di Jalur Gaza.
"Kita akan segera meraih persatuan nasionak," kata Abbas dalam pidatonya yang disiarkan televisi kepada ribuan peserta pawai di Gaza.
Selama ini
kekuasaan Mahmoud Abbas hanya terbatas di Tepi Barat usai perang antara Hamas-Fatah pada 2007.
Kelompok garis keras Hamas, yang tidak mengakui keberadaan Israel, memukul mundur Fatah yang sekuler dari Gaza pada 2007. Hamas mengizinkan pawai Fatah di Gaza setelah upaya perdamaian antara pemerintahan Abbas dan Israel menemui jalan buntu. Kondisi itu memangkas banyak perbedaan pandangan di antara kedua faksi itu.
Apalagi, sejak serangan Israel ke Gaza pada November lalu secara praktis sudah semakin mendekatkan hubungan Hamas dan Fatah.
Sebenarnya sejak lama Mesir berusaha menjadi penengah upaya rekonsiliasi Hamas-Fatah. Namun, upaya itu terganjal masalah pembagian kekuasaan, kontrol persenjataan, dan bagaimana penerimaan Israel dan dunia terhadap pemerintahan Palestina dengan Hamas di dalamnya.
Israel sendiri khawatir dukungan rakyat bawah terhadap Hamas bisa sewaktu-waktu menggusur Mahmoud Abbas dan Otorita Palestina di Tepi Barat.
"Hamas bisa menguasai Otorita Palestina kapan saja," kata PM Israel Benyamin Netanyahu, Kamis (3/1/2012).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.