Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberantasan Polio Berlanjut dengan Kawalan Ketat

Kompas.com - 04/01/2013, 20:38 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pemerintah Pakistan, Jumat (4/1/2012),  mengerahkan paramiliter dan polisi untuk melindungi program pemberian vaksin polio yang dilanjutkan secara diam-diam setelah serangkaian serangan yang menewaskan sejumlah sukarelawan.

Sebelumnya, PBB menghentikan program pemberantasan polio di Pakistan setelah sembilan sukarelawannya tewas ditembak di wilayah barat laut dan Karachi pada Desember lalu.

Seorang pejabat senior Pakistan mengatakan ketimbang memaksakan sebuah kampanye skala nasional, pemerintah memutuskan untuk memberi vaksin polio ini secara bertahap secara rahasia.

Kepala Program Pemberantasan Polio di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa Dr Janbaz Afridi mengatakan untuk memastikan keamanan maka kampanye pemberantasan polio akan dilakukan secara bertahap dan terpisah di beberapa distrik.

"Kami seharusnya  meluncurkan kampanye ini mulai 14 Januari, namun belum mendapat jaminan keamanan. Jadi kami menjadwal ulang dan memodifikasi kebijakan kami dan melakukannya secara bertahap dimulai dari distrik yang paling berisiko," kata Afridi.

"Tim pemberi vaksin saat ini pergi ke kawasan yang dipilih dengan pengamanan yang memadai di waktu yang memungkinkan," tambah dia.

Kasus penyakit polio meningkat drastis di Pakistan beberapa tahun belakangan. Puncaknya terjadi pada 2011 dengan 198 kasus, yang merupakan angka tertinggi dalam lebih dari satu dekade dibanding seluruh negara lain di dunia.

Isu tentang vaksin yang digunakan untuk membuat warga Muslim mandul sejak lama membuat upaya untuk memberantas penyakit polio di Pakistan terhambat. Kondisi inilah yang kemudian memicu kekerasan terhadap para sukarelawan kesehatan di Pakistan.

Di sebagian kawasan barat laut Pakistan, para pekerja kesehatan perempuan kini menolak terlibat dalam program vaksinasi polio karena khawatir akan keselamatan mereka.

"Pekerja kesehatan perempuan tidak ikut serta dalam program ini. Namun kami menrekrut para pegawai pemerintah, guru, dan sukarelawan dari komunitas sipil," kata seorang pejabat pemerintah kota Peshawar, Javed Khan Marwat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com