Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima Perang Afganistan Berniat Serang Pasukan NATO

Kompas.com - 02/01/2013, 23:03 WIB

KABUL, KOMPAS.com — Seorang panglima perang Afganistan, Gulbudin Hekmatyar, dalam sebuah wawancara dengan harian terbitan Inggris Telegraph, bersumpah akan membunuh sebanyak-banyaknya tentara NATO sebelum penarikan mundur dari Afganistan pada akhir 2014.

Hekmatyar, yang merupakan mantan perdana menteri dan pemimpin kelompok bersenjata terbesar kedua Hezb-i-Islami, mengatakan bahwa serangan baru akan memberi peringatan kepada "negara lain yang ingin menginvasi Afganistan".

"Sebelum pasukan penjajah menarik diri, para Mujahidin ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri sebuah kejadian yang akan memperingatkan para penjajah agar tidak menginvasi Afganistan lagi," kata Hekmatyar.

Hekmatyar, yang masuk ke dalam daftar teroris dunia versi AS, memperingatkan Afganistan bisa terjerembab dalam perang saudara berdarah saat penarikan mundur pasukan NATO.

"Faktanya pemerintah telah gagal. Kita bisa saja menghadapi situasi sulit setelah 2014 yang tak seorang pun bisa mengantisipasi," sambung dia.

NATO berencana melatih sekitar 350.000 prajurit dan polisi Afganistan hingga akhir 2014, untuk mengambil alih tanggung jawab keamanan negeri itu.

Namun, kepercayaan antara NATO dan Afganistan terganggu karena banyaknya anggota militer dan polisi Afganistan yang menyerang pasukan NATO. Sepanjang 2012 sedikitnya 60 tentara NATO tewas akibat serangan "orang dalam" ini.

Di lain sisi, Hekmatyar mengatakan bahwa Hezb-i-Islami tidak lagi mengadopsi hukum Islam yang terlalu keras. Salah satunya, kelompok ini tak lagi melarang perempuan mendapatkan pendidikan.

Dia menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi perempuan sebagaimana bagi pria. Namun, dia menolak untuk menyatukan ruang kelas perempuan dan laki-laki. Hekmatyar juga mengecam Taliban Pakistan yang melarang anak-anak perempuan mendapatkan pendidikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com