Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Myanmar Jual Barang Pribadi Suu Kyi

Kompas.com - 31/12/2012, 15:01 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Apa yang akan dilakukan sebuah partai politik saat kekurangan dana? Jika hal itu ditanyakan kepada partai oposisi Myanmar, Liga Nasional Demokrat (NLD) maka jawabannya adalah berjualan.

Lalu apa yang dijual? Barang yang dijual adalah baju hangat hasil rajutan pemimpin dan ikon partai, Aung San Suu Kyi. Sejauh ini NLD sudah melelang dua baju hangat karya Suu Kyi dan sudah berhasil menggalang dana sebesar 76.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Satu baju hangat berwarna hijau dan putih dengan pola bunga sudah terjual kepada seorang pembeli anonim dengan  harga 45.889 poundsterling atau sekitar Rp 714 juta.

Sedangkan satu baju hangat lain dengan motif warna warni dan memiliki leher berbentuk V dibeli sebuah stasiun radio Myanmar dengan harga 30,336 poundsterling atau sekitar Rp 472 juta.

"Baju hangat ini sangat berharga sebab baju hangat ini dirajut Suu Kyi sendiri," kata Direktur stasiun radio Shwe FM, Daw Nan Mauk Lao Sai.

"Saya membeli baju hangat ini karena saya menghargai nilai kehangatan dan keamanan yang diberikannya," ujar Lao Sai sambil menambahkan dia akan memajang baju hangat itu di stasiun radionya agar semua staf bisa melihatnya.

Aung San Suu Kyi sendiri tak memberi komentar soal lelang baju-baju hangat hasil rajutannya itu. Namun, seorang pembantu dekat Suu Kyi menyatakan tokoh demokrasi Myanmar itu puas dengan hasil yang diperoleh dari lelang tersebut.

"Dia membutuhkan banyak uang untuk melanjutkan program untuk mensejahterakan rakyat," kata seorang pembatu dekat Suu Kyi, Ko Ni.

Lelang itu dilakukan NLD demi mendapatkan dana proyek pendidikan untuk anak-anak miskin dan proyek kesehatan di Myanmar.

Kedua baju hangat yang dilelang itu, dirajut Suu Kyi sekitar 25 tahun lalu saat dia tinggal di Inggris dan membesarkan kedua anaknya.

Sebelum lelang digelar, Suu Kyi meminta saudara iparnya di Inggris mengirimkan beberapa barang pribadinya. Barang-barang itu tiba di Myanmar pada Rabu (26/12/2012) dalam delapan kotak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com