Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahmoud Abbas Ancam Bubarkan Otoritas Palestina

Kompas.com - 28/12/2012, 09:27 WIB

RAMALLAH, KOMPAS.com — Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis (27/12/2012), mengancam akan membubarkan Otoritas Palestina jika Israel tak memperbarui langkah pembicaraan damai setelah pemilu Israel pada 22 Januari mendatang.

Dalam wawancaranya dengan harian terbitan Israel, Haaretz, jika pembicaraan damai tak berlanjut, dia akan menyerahkan tanggung jawab pemerintahan Tepi Barat kepada Israel.

"Jika tak ada kemajuan, bahkan setelah pemilu, saya akan menelepon PM Netanyahu," kata Abbas.

"Saya akan katakan kepada dia, gantikan saya, ambil semua kunci, dan Anda yang bertanggung jawab atas Otoritas Palestina," ujar Abbas yang wawancaranya diterbitkan situs harian Haaretz, Kamis malam.

"Saat pemerintahan baru Israel terbentuk, Netanyahu harus memutuskan ya atau tidak," tambah Abbas.

Ini bukan kali pertama Abbas melayangkan ancaman seperti itu, apalagi dalam beberapa bulan terakhir Palestina menghadapi masalah pelik terkait krisis finansial yang tak berkesudahan.

Pembicaraan damai antara Israel dan Palestina terhenti sejak 2010. Penyebabnya, Palestina bersikukuh agar Israel menghentikan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan sebagai syarat utama berlanjutnya pembicaraan. Namun, Israel tak mengindahkan syarat yang diajukan Palestina itu.

Kondisi semakin rumit setelah bulan lalu PBB menaikkan status Palestina sebagai negara pengamat bukan anggota. Pengakuan PBB ini memicu keputusan Israel untuk memperbanyak jumlah rumah baru di permukiman Yahudi di Jerusalem Timur yang diduduki Israel.

Selain soal permukiman Yahudi, sejak keputusan bersejarah PBB itu, Israel juga mengurangi koordinasi dengan aparat keamanan Palestina di Tepi Barat.

Abbas menegaskan, dia berkeinginan memperbarui negosiasi dengan Netanyahu setelah pemilu Israel. Namun, Abbas menuntut agar Israel menghentikan pembangunan permukiman Yahudi baru, memperbarui transfer pendapatan pajak Palestina yang ditahan Israel, dan membebaskan 120 orang tahanan Palestina.

"Yang saya sampaikan ini bukanlah prasyarat. Itu semua adalah komitmen yang disampaikan Israel pada masa lalu," ujar Abbas.

Otoritas Palestina terbentuk pada 1994 dibarengi kembalinya pemimpin PLO Yasser Arafat setelah 27 tahun dalam pengasingan.

Dipimpin Arafat dan kemudian Mahmoud Abbas, Otoritas Palestina kini sudah memiliki cabang pemerintahan dan legislatif serta "dalam teorinya" Palestina bertanggung jawab atas keamanan di Tepi Barat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com