Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Setujui Rancangan Konstitusi Baru

Kompas.com - 24/12/2012, 03:12 WIB

Kairo, Kompas - Hasil sementara referendum tahap kedua mengenai rancangan konstitusi yang berlangsung di berbagai penjuru Mesir, Minggu (23/12), menunjukkan, lebih dari dua pertiga rakyat memberikan suara ”ya” terhadap rancangan konstitusi baru Mesir.

Wartawan Kompas di Kairo, Mesir, Musthafa Abd Rahman, melaporkan, Komisi Tinggi Referendum sebagai penyelenggara referendum terpaksa memperpanjang waktu pelaksanaan referendum selama empat jam karena membeludaknya pemilih yang antre di tempat pemungutan suara.

Referendum yang semula dijadwalkan berakhir pada pukul 19.00 akhirnya baru ditutup pukul 23.00 waktu setempat. Referendum tahap kedua ini dilaksanakan di 17 provinsi, sedangkan tahap pertama dilaksanakan di 10 provinsi, 15 Desember lalu.

Hasil sementara referendum kedua berdasarkan pemantauan kubu Ikhwanul Muslimin (IM) ini menegaskan hasil tahap pertama. Saat itu, sebanyak 57 persen pemilih memberikan suara ”ya” berbanding 43 persen yang memberikan suara ”tidak” atas rancangan konstitusi.

Pelaksanaan referendum yang didahului dekrit presiden ini telah memecah masyarakat Mesir menjadi dua kubu. Sempat terjadi bentrok fisik antara massa pendukung dan penentang Presiden Muhammad Mursi pada 5 Desember lalu di sekitar Istana Presiden di Kairo. Kerusuhan juga terjadi pada 21 Desember di kota Alexandria, yang menyebabkan sejumlah orang tewas dan luka-luka.

Hasil resmi referendum ini akan diumumkan Komisi Tinggi Referendum hari Senin.

Pantauan

Seorang pejabat IM di ruang operasi pemantauan pemungutan suara seperti dikutip televisi satelit Alarabiya mengungkapkan, pada referendum tahap kedua sebanyak 71 persen rakyat memberikan suara ”ya”. Dengan demikian, hasil keseluruhan dua tahap referendum ialah 63,6 persen memberikan suara ”ya” dan 36,4 persen memberikan suara ”tidak”.

Seorang pejabat Front Penyelamatan Nasional (FPN) yang memayungi kubu oposisi juga mengakui, hasil sementara menunjukkan sebagian besar rakyat Mesir memberikan suara ”ya”.

Ia menambahkan, kubu Islamis yang dimotori IM dan kelompok Salafis kini sedang memegang kekuasaan negara. Mereka mengontrol penuh proses pemungutan suara dan dapat memengaruhi suara pemilih.

Pemimpin FPN lainnya, Hamdin Sabahi, kepada harian Al Ahram mengatakan akan menghormati apa pun hasil referendum. Kelompok sipil dan liberal juga tetap ikut serta dalam pemilu parlemen tahun depan. Pemilu parlemen Mesir akan dilaksanakan dua bulan setelah pengumuman resmi hasil referendum.

Deputi Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), sayap politik IM, Essam Eriyan, kepada televisi Aljazeera mengatakan, ada peluang tercapai kesepahaman antara pemerintah dan kubu oposisi setelah pengesahan konstitusi baru nanti. Ia meminta kubu oposisi menghormati hasil referendum karena hal itu merupakan pilihan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com