KOMPAS.com - Kekerasan baru di Kenya yang menewaskan sedikitnya 41 orang menuai kecaman dari Amerika Serikat. Menurut warta AP, kemarin, insiden itu terjadi di kawasan Sungai Tana.
Pertikaian itu antarklan dari dua etnis berseteru itu terjadi di tenggara Sungai Tana. "Kelompok dari suku Pokomo menyerang desa kelompok Orma,"kata pernyataan pihak Kenya.
Menghadapi kenyataan itu, Gedung Putih meminta seluruh pihak di Kenya untuk menghentikan kekerasan dalam konflik. "Penyelesaian konflik secara damai akan membuat rakyat Kenya merasa aman di masa mendatang,"kata pernyataan Gedung Putih itu.
Perseteruan antara kelompok Pokomo dan Orma sebenarnya sudah berlangsung lama sekali. Sejak Agustus silam, baku perang keduanya menewaskan sedikitnya 120 orang. Kekerasan itu memunculkan sekitar 5.000 pengungsi. Akar permasalahan biasanya adalah air dan padang rumput penggembalaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.