Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga TKI Cirebon Tuntut Asuransi

Kompas.com - 17/12/2012, 19:44 WIB
Rini Kustiasih

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) Tursinah asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menuntut pemerintah agar memfasilitasi pencairan klaim asuransi.

Tursinah dipulangkan majikannya dari Arab Saudi dalam kondisi hamil pada akhir Juli 2011 lalu, setelah beberapa kali diperkosa oleh anak majikannya.

Darsono (37), suami Tursinah, warga Desa Hulubanteng, Kecamatan Pabuaran, Cirebon, menuturkan, selama setahun terakhir ini keluarganya mengalami tekanan ekonomi dan mental, akibat peristiwa yang menimpa Tursinah.

Gara-gara perkosaan itu, Tursinah melahirkan seorang anak laki-laki yang kini berusia satu tahun. "Anak saya yang pertama, Dian (15), tidak mau sekolah karena malu dengan kondisi ibunya yang diperkosa di luar negeri," kata Darsono.

Koordinator Forum Warga Buruh Migran Indonesia (FWBMI) Cirebon, Castra Aji Sarosa, Senin (17/12/2012), yang mewakili keluarga korban, mengatakan, pihak keluarga sudah melaporkan kejadian yang menimpa TKI itu kepada perusahaan pengirim atau Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS). Namun, klaim asuransi yang dicairkan tidak sesuai dengan aturan pemerintah.

"Korban hanya menerima uang asuransi Rp 25 juta. Padahal, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2010 tentang Asuransi Tenaga Kerja Indonesia menyebutkan besaran klaim asuransi bagi TKI yang mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan ialah Rp 50 juta. Artinya, ada hak TKI dari klaim asuransi itu yang belum dibayarkan oleh PPTKIS," kata Castra.     

Kondisi keluarga Tursinah memprihatinkan. Rumahnya masih terbuat dari anyaman bambu dan berlantai tanah. Hanya ada dua bilik dan satu dapur tempat keluarga itu berkumpul. Darsono bekerja sebagai kenek angkutan kota.

"Uang asuransi yang kami terima tidak sebanding dengan penderitaan yang kami alami," kata Darsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com