Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan NATO Berperan Menciptakan Kekacauan di Afganistan

Kompas.com - 17/12/2012, 19:30 WIB
Simon Saragih

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Atia Abawi dari televisi NBC mewawancarai Presiden Afanistan Hamid Karzai, Kamis (13/12/2012) di Kabul. Ini adalah sebuah wawancara eksklusif.

Harzai mengatakan bahwa ada persepsi yang semakin bertumbuh bahwa ketidakstabilan di Afganistan juga disebabkan oleh AS. Sekutu AS dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), menurut Karzai, juga turut menciptakan ketidakstabilan di negaranya.

"Sebagian penyebab ketidakamanan di negara kami datang dari struktur atau keadaan yang diciptakan NATO dan AS," katanya dalam wawancara di Istana Presiden Afganistan di Kabul.

Namun demikian dia juga mengakui bahwa aksi kekerasan di negaranya juga disebabkan keberadaan kelompok-kelompok pemberontak di Afganistan. Dalam wawancara itu Karzai juga mengatakan bahwa dia tidak pernah tahu bahwa Al Qaeda eksis di Afganistan.

"Saya bahkan tidak yakin apakah Al Qaeda benar-benar eksis sebagai sebuah organisasi, seperti yang dibicarakan banyak orang. Hal yang kami tahu adalah kami tidak memiliki rasa aman."

Menurut Karazai, pemerintahan Afganistan juga sarat dengan praktik korupsi. Namun korupsi yang lebih besar terkait dengan kontrak-kontrak di Afganistan. Kontrak-kontrak itu tidak diputuskan dan tidak keluarkan oleh pemerintahan Afganistan tetapi oleh komunitas internasional, terutama AS.

"Komunitas internasional telah menyuburkan praktik korupsi untuk membuat Afanistan tetap lemah," kata Karzai.

"Saya kini berkeyakinan bahwa korupsi datang dari AS lewat kontrak-kontrak dan lewat sistem yang salah," kata Karzai seraya menambahkan bahwa persepsi korupsi sengaja dicuatkan untuk membuat pemerintahan Afganistan bisa dieksploitasi dan dibuat melemah.

"Inilah keyakinan saya yang kukuh setelah saya semakin mendalami isu tersebut," lanjut Karzai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com