Jakarta, Kompas
”Parlemen Indonesia dan beragam lembaga swadaya masyarakat Indonesia selama ini sudah terjun langsung mendukung kemerdekaan Palestina. Pemerintah RI sebagai negara yang diperhitungkan seharusnya terjun langsung seperti dilakukan Mesir, Turki, dan beberapa negara lain yang pejabat setingkat menteri dan perdana menteri datang ke Palestina,” kata Saiful.
Dia mengingatkan dimensi kemanusiaan dalam penindasan yang dialami Palestina. Pihaknya menjalin komunikasi dengan komunitas Buddhis dan Kristen di Indonesia untuk mendukung Palestina merdeka.
Duta Besar dan Berkuasa Penuh Palestina untuk Indonesia Fariz N Mehdawi di tempat sama mengemukakan, Konsul Kehormatan RI disiapkan di Ramalah, Tepi Barat, Palestina, yang diduduki Israel.
”Pembicaraan masih terus berlangsung dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Saat ini posisi Palestina semakin menguat di PBB, dan Israel semakin terkucil. Terima kasih atas dukungan rakyat Indonesia. Bangsa Palestina yang penganut Islam dan Kristen hingga saat ini terus-menerus menjadi bulan-bulanan kekerasan fisik dan mental yang dilakukan Israel,” kata Fariz.
Menurut Fariz, program kerja sama RI-Palestina tahun 2013 sedang dibahas dalam dua pekan. Tahun 2012 ada 500 lebih pemuda Palestina yang mengikuti pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas di Indonesia. Tahun 2013, diperkirakan jumlah peserta pelatihan dan jenis program akan berlipat ganda.
Menurut dia, dimensi pendekatan kemanusiaan dalam perjuangan Palestina semakin menguat dan mendapat dukungan beragam kelompok Muslim dan Kristen di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.