Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Desak AS Kontrol Senjata Lebih Ketat

Kompas.com - 15/12/2012, 16:24 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Semua politisi Australia mendesak dan berharap Amerika Serikat mengkaji dan menerapkan peraturan kepemilikan senjata lebih ketat menyusul pembantaian di sebuah sekolah di Connecticut yang menewaskan 28 orang hari Jumat.

Wakil Pemimpin Kelompok Oposisi Jlie Bishop mengatakan kepada televisi ABC bahwa dia yakin Presiden Obama, para anggota Kongres dan senat ingin memperbincangkan masalah tersebut dengan serius.

"Tragedi pembunuhan keji ini harus diakhiri." kata Bishop. "Saya yakin semua pihak akan mencari akar masalah, apa arti dari kejadian dan perdebatan akan terjadi di Amerika Serikat mengenai bagaimana mencegah tragedi seperti ini tidak terjadi lagi." tambah Bishop.

Menteri Imigrasi Australia Chris Bowen mengatakan dia berharap Presiden Obama akan memperketat kepemilikan senjata karena sekarang sudah memasuki jabatan paruh kedua.

"Saya tentu berharap Amerika sebagai sebuah masyarakat di bawah kepemimpinan Obama, akan bisa menangani masalah ini." kata Bowen kepada jaringan televisi Sky News.

Menurut pandangan saya, tidak bisa dikatakan lemahnya peraturan kepemilikan senjata dan terjadinya kekerasan seperti ini tidak ada hubungannya.

Menurut mantan wakil perdana menteri Australia Tim Fischer, seseorang yang tinggal di Amerika Serikat memiliki kemungkinan 15 kali lebih besar untuk tewas ditembak senjata dibandingkan di Australia.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, Fischer dari Partai Nasional ini dulunya mendukung kebijakan pemerintahan John Howard menerapkan kebijakan kepemilikan senjata lebih ketat menyusul pembantaian di Port Arthur (Australia)di bulan April 1996 yang menewaskan 35 orang dan mencederai 23 orang. Padahal ketika itu banyak anggota partai national menentang rencana PM Howard.

"Saya yakin sekarang Kongres dan pemerintah bangkit melawan National Rifle Association dan memperbaiki kebijakan kepemilikan senjata di sana." kata Fischer kepada AAP.

Salah seorang anggota senior kelompok oposisi Malcolm Turnbull juga mendukung kebijakan kepemilikan senjata lebih ketat di AS. "Mendengar pidato Obama tadi pagi, siapa yang tidak ikut menangis bersama dia dan warga Amrika lain. Kapan Amerika akan bertindak soal senjata," tulis Turnbull di Twitter.

Pemimpin Partai Hijau, Senator Christine Milne juga mengatakan senang mendengar bahwa Presiden Obama akan mengambil tindakan berarti setelah insiden pembantaian terbaru ini.

"Setelah pembantaian Port Arthur, kontrol kepemilikan senjata dicapai karena dukungan  tiga partai di sini. Di AS, Republikan harus mendukung. Rasanya susah melihat hal ini terjadi." kicau Milne. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com