JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum meyakini Demokrat kembali memenangi Pemilu 2014. Keyakinan itu disampaikan Anas dalam acara Silatuhrahmi Nasional (Silatnas) dan HUT ke-11 Partai Demokrat di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12/2012) sore.
"Tahun 2013, kita bergerak dengan kekuatan makin cepat, kekuatan makin kuat, dengan seluruh energi dan kemampuan kita. Kita yakin seyakin-yakinnya bahwa 2014 akan menjadi milik Partai Demokrat," kata Anas disambut riuh tepuk tangan ribuan kader Demokrat yang hadir.
Acara itu dihadiri jajaran Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, Komisi Pengawas, pengurus Dewan Pimpinan Pusat, anggota Fraksi di DPR, organisasi sayap, pengurus Dewan Pimpinan Daerah, pengurus Dewan Pimpinan Cabang, anggota fraksi DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam arahannya, Anas meminta agar seluruh kader menjaga soliditas serta optimisme di internal. Selain itu, Anas meminta agar seluruh kader turun ke lapangan untuk berkomunikasi dengan rakyat.
"Dengan demikan, Demokrat akan ada di hati dan pikiran rakyat. Kalau Demokrat selalu ada di hati dan pikiran rakyat, maka gelombang serangan macam apapun tidak akan mampu goyahkan kita," kata Anas.
Anas menyebut rakyat semakin cerdas. Rakyat bisa membedakan partai mana yang bekerja dan partai mana yang hanya berwacana. "Rakyat akan makin paham mana politisi yang bekerja, mana yang hanya berkata-kata," pungkas dia disambut kembali riuh tepuk tangan.
Seperti diberitakan, berdasarkan survei berbagai lembaga survei, elektabilitas Partai Demokrat terus melorot. Hal itu terjadi setelah beberapa kader utama Demokrat terseret kasus korupsi seperti M Nazaruddin, Angelina Sondakh, hingga Hartarti Murdaya. Nazaruddin dan Hartarti telah keluar dari keanggotaan Demokrat.
Terakhir, Andi Mallaranggeng terjerat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Ketika itu, Andi masih menjabat Sekretaris Dewan Pembina Demokrat dan Menteri Pemuda dan Olahraga. Andi telah mengundurkan diri dari kedua jabatan itu. Belum ada hasil survei pascaterjeratnya Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.