MOSKWA, KOMPAS.com — Rusia untuk pertama kalinya secara terbuka mengakui bahwa Presiden Suriah, Bashar al Assad, menghadapi kekalahan melawan pemberontak.
Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, dalam pertemuan di lembaga penasihat Kremlin. Dia mengatakan, Pemerintah Suriah kehilangan kontrol atas wilayah demi wilayah dan kemenangan oposisi tidak bisa dikesampingkan.
"Mengenai persiapan kemenangan bagi oposisi, tentu hal itu tidak bisa dikesampingkan," kata Mikhail Bogdanov seperti dikutip kantor berita ITAR-TASS pada Kamis (13/12/2012).
"Kita harus melihat kenyataan yang ada. Rezim pemerintah kehilangan kontrol atas wilayah demi wilayah di sebagian besar wilayah di negara itu," tambahnya.
Pada saat yang sama, Bogdanov menegaskan kembali seruan Rusia agar dicapai kompromi dengan mengatakan diperlukan waktu lama bagi oposisi untuk mengalahkan rezim dan situasi itu akan menelan banyak korban.
"Pertempuran akan semakin sengit dan akan ada puluhan ribu, bahkan ratusan ribu korban jiwa," kata wakil menteri luar negeri.
Posisi Rusia tidak berubah
Namun, Mikhail Bogdanov tidak mengeluarkan sinyal bahwa Rusia bisa mengubah pendirian dan berhenti memblokir sanksi-sanksi internasional terhadap Pemerintah Suriah.
Wartawan BBC di Moskow, Steven Rosenberg, melaporkan posisi resmi Rusia terhadap sekutu pentingnya sejauh ini tidak berubah. "Rusia tetap berpendapat bahwa pelengseran Presiden Assad akan memperdalam konflik," ujar Rosenberg.
Meskipun posisi Rusia belum berubah, Wakil Menlu Bogdanov mengatakan, Pemerintah Rusia sedang merancang rencana aksi untuk mengevakuasi warganya di Suriah bila diperlukan.
Menurutnya, mayoritas warga Rusia di Suriah adalah perempuan Rusia yang menikah dengan pria Suriah dan anak-anak mereka. Sampai saat ini, belum ada rencana memulangkan para diplomat dan keluarga mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.