ROMA, Selasa
Pelaku pasar finansial sangat khawatir dengan kemungkinan ketidakpastian politik yang dihadapi Italia setelah pemilihan umum. Apalagi, besar kemungkinan mantan PM Silvio Berlusconi muncul sebagai kandidat dari kubu tengah-kanan.
”Memang ada kekhawatiran atas rencana mundurnya Monti,” ujar Katsunori Kitakura, General Manager Sumitomo Mitsui Trust Bank
”Politik adalah berupaya memberikan arahan pada ide-ide masyarakat. Saya rasa saya melakukan itu ketika mengajar dan berupaya memberikan arahan juga saat menjadi perdana menteri. Saya yakin apa pun yang saya lakukan di kemudian hari, saya akan terus melakukan itu. Jadi untuk selebihnya...,” Monti tidak menyelesaikan kalimatnya ketika diwawancarai televisi RAI.
Sebelum ini, Monti tidak pernah menyinggung rencana masa depannya, apakah akan bertarung melawan Berlusconi atau tidak. Dia menyatakan akan berkonsentrasi menjelang masa-masa akhir pemerintahannya.
Di tempat terpisah, Berlusconi menyerang kebijakan pemerintahan teknokrat Monti. Berlusconi menuduh Monti melakukan kebijakan pemangkasan anggaran yang terlalu ketat di bawah arahan Pemerintah Jerman. Kebijakan Monti ini dianggap Berlusconi telah membawa Italia ke dalam resesi.
”Pemerintahan Monti telah mengikuti langkah kebijakan Jerman yang melaksanakan pemotongan anggaran dan mendesak negara lain melakukan hal sama. Pemerintah menciptakan situasi krisis yang lebih buruk dibandingkan dengan saat kami memerintah,” kata Berlusconi di televisinya sendiri, Canale 5.
Dalam wawancara dengan RAI itu, Monti mempertahankan kebijakan pemerintahannya. Monti juga memperingatkan agar rakyat tidak terlena dengan janji- janji pemilu yang merendahkan persoalan ekonomi yang tengah dihadapi Italia.
Monti juga menekankan pentingnya langkah kolektif Eropa agar dapat keluar dari krisis zona euro.