Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: 80 Persen Subsidi BBM Dinikmati Orang Kaya

Kompas.com - 11/12/2012, 15:22 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menilai 80 persen subsidi bahan bakar minyak (BBM) hanya dinikmati oleh orang kaya. Padahal, golongan itu tidak berhak menikmati subsidi BBM ini.

"Inilah kebijakan ekonomi paling boros di muka bumi ini, sekaligus naif karena memberi subsidi kepada golongan kaya dalam jumlah sangat besar," kata Suryo dalam konferensi pers Proyeksi Ekonomi Kadin 2013 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (11/12/2012).

Menurut Suryo, pada tahun 2013 nanti beban subsidi energi sudah mencapai Rp 274 triliun. Bahkan, dalam pelaksanaannya nanti, beban subsidi diperkirakan meningkat sampai lebih dari Rp 300 triliun. Beban subsidi energi dalam APBN ini dinilai sangat besar dan tidak rasional sehingga merusak struktur APBN menjadi tidak sehat.

"Pemerintah gagal dalam membangun infrastruktur untuk mendukung dunia usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat karena anggaran tidak memadai," tambahnya.

Suryo menilai hal ini disebabkan politik dan kebijakan anggaran selama ini salah kaprah dan boros karena tersandera subsidi BBM untuk golongan kaya. Saran Suryo, pemerintah harus mencabut penyakit anggaran tersebut dan memotong subsidi sekitar Rp 150 triliun agar tersedia anggaran yang lebih besar bagi pembangunan daerah, khususnya pembangunan infrastruktur.

"Penyisihan dana tersebut bisa dialokasikan untuk setiap daerah provinsi sebesar Rp 4 triliun-Rp 5 triliun sehingga terjadi big push untuk pembangunan di daerah," tambahnya.

Baca juga:
KEN: Mobil Pribadi Haram Pakai BBM Bersubsidi
Pemerintah Perlu Naikkan Harga BBM?
Pengamat: Naikkan Harga Solar Bersubsidi
Ekonom Sarankan Harga BBM Naik Awal Tahun 2013
BBM Subsidi Akan Dibatasi Rp 100.000 Per Hari?

Ikuti artikel terkait di Topik SUBSIDI UNTUK ORANG KAYA?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com