Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sebut Pemberontak Radikal Suriah sebagai Teroris

Kompas.com - 11/12/2012, 13:41 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat mendeklarasikan kelompok radikal yang memerangi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, Front Al-Nusra, sebagai organisasi teroris, Selasa (11/12/2012).

Kementerian Luar Negeri AS sebenarnya belum mengumumkan masuknya Al-Nusra ke dalam daftar hitam, namun memasukkan pengumuman itu ke Registrasi Federal, dalam sebuah dokumen yang mendeskripsikan Front Al-Nusra adalah nama lain kelompok Al-Qaeda Irak.

Dalam konflik Suriah, Front Al-Nusra adalah salah satu kelompok bersenjata yang paling efektif dalam pertempuran melawan pasukan rezim Assad. Namun, Barat khawatir kelompok garis keras Isral akan 'membajak' perjuangan rakyat Suriah yang sudah berlangsung 21 bulan itu.

Belum lama ini Front Al-Nusra mengatakan bertanggung jawab atas sejumlah aksi bom bunuh diri di Suriah. Kelompok ini juga berharap bisa menggulingkan kekuasaan keluarga Assad yang sudah berkuasa 40 tahun dan menggantikannya dengan sebuah negara Islam.

Kementerian Luar Negeri AS mengkaitkan Al-Nusra dengan kelompok Al-Qaeda Irak, yang bertanggung jawab atas sejumlah aksi bom bunuh diri dan sejumlah serangan terhadap warga Syiah Irak.

"Kami memiliki keprihatinan bahwa Al-NUsra memiliki kesamaan dengan  Al-Qaeda Irak,  yang memindahkan operasinya ke Suriah," kata juru bicara Kemenlu AS, Victoria Nuland.

NUland mengatakan kemenlu akan memberikan penjelasan lebih banyak terkait masalah ini dalam beberapa hari ke depan.

Dengan diumumkannya Al-Nusra sebagai organisasi teroris akan berujung pada pembekuan aset dan larangan warga AS melakukan transaski apapun dengan kelompok itu. Kondisi ini akan mempersulit upaya memberikan bantuan kepada pemberontak Suriah yang terpecah-pecah.

Sebelumnya, pada Senin (10/12/2012), Front Al-Nusra merebut sebuah pangkalan militer strategis di Provinsi Aleppo. Seorang koresponden AFP melaporkan sebagian besar anggota Al-Nusra berasal dari negara-negara Arab dan Asia Tengah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com