BAMAKO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Mali Cheik Modibo Diarra, Selasa (11/12/2012), mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya beberapa jam setelah ditahan pasukan yang mendukung kudeta Maret yang dipimpin Kapten Amadou Sanogo.
"Bagi Anda sekalian yang mengkhawatirkan masa depan negara kita dan mengharapkan perdamaian. Untuk alasan itu, saya, Cheikh Madibo Diarra, mengundurkan diri bersama seluruh pemerintahan saya," kata Diarra lewat pidatonya di televisi.
Telihat lelah dan berbicara dengan suara perlahan, Diarra mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya dan menyampaikan harapan bahwa pemimpin baru Mali akan berhasil mengelola negara itu dan merebut kembali wilayah utara yang dikuasai kelompok radikal Islam yang terkait Al-Qaeda.
Sebelumnya, Diarra ditahan pasukan Kapten Sanogo di kediamannya Senin (10/12/2012) malam. Sebelum ditahan, Diarra dijadwalkan terbang ke Perancis untuk menjalani pemeriksaan medis.
Diarra ditunjuk sebagai perdana menteri pemerintahan sementara hanya beberapa pekan setelah kudeta yang membuat Mali secara politik sangat stabil terjerembab ke dalam krisis yang berimbas direbutnya sebagian wilayah negeri itu oleh kelompok pemberontak Islam.
Pria berusia 60 tahun itu juga dikenal sangat mendukung rencana intervensi militer untuk merebut kembali wilayah utara Mali yang dikuasai pemberontak Islam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.