Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sham II, Tank Buatan Pemberontak Suriah

Kompas.com - 11/12/2012, 12:18 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemberontak Suriah berhasil membuat sendiri tank yang akan digunakan untuk melawan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Tank yang diberi nama Sham II itu dibangun menggunakan sasis sebuah mobil disel tua dan berbagai barang bekas lainnya. Tank itu dikendalikan dengan menggunakan alat kontrol game Playstation untuk mengarahkan senjatanya.

Di dalam tank itu, dua kru duduk bersebelahan. Di depan mereka terdapat sebuah televisi berlayar datar untuk melihat kondisi di luar kendaraan itu. Kendaraan tempur buatan tangan itu kini tengah menuju kota Aleppo untuk bergabung dengan pasukan pemberontak dan akan berhadapan dengan tank T-72 milik pemerintah Suriah.

Meski diprediksi tank T-72 buatan Rusia akan dengan mudah menggilas Sham II jika saling berhadapan di medan tempur, namun Sham II memiliki trik-triknya sendiri.

Kendaraan lapis baja ini memiliki panjang empat meter dan lebar dua meter. Di kubahnya dipersenjatai senapan mesin kaliber 7,62 milimeter yang dikendalikan dari dalam kabinnya.

Sham II memiliki lima kamera. Tiga di depan, satu di belakang dan satu lagi menempel di senapan mesinnya. Kru Sham II benar-benar terlindungi dinding baja setebal 2,5 centimeter dan diyakini bisa menahan peluru meriam kaliber 23 milimeter. Namun, tank ini sangat lemah menghadapi tembakan roket peluncur granat (RPG) atau tembakan meriam tank.

Pengemudi mengendalikan kendaraan itu dengan mengamati layar yang menyajikan gambar dari kamera di bagian depan. Sementara juru tembak duduk di samping pengemudi. Dia bisa mengaktifkan senapan dengan melihat layar lainnnya dan menggunakan alat kendali playstation untuk mengarahkan dan menembakkan senapan.

Berapa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi Sham II?

"Tak termasuk senjata, kendaraan ini menghabiskan dana 10.000 dollar AS (sekitar Rp 96 juta)," kata Abud salah seorang pemberontak yang mengembangkan kendaraan ini bersama adinya yang seorang insinyur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com