Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Oposisi Mesir Diserang, 9 Terluka

Kompas.com - 11/12/2012, 09:51 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Sembilan orang terluka ketika sekelompok orang tak dikenal menyerang pengunjuk rasa anti Presiden Mohammed Morsi yang berkemah di lapangan Tahrir, Kairo, Mesir. Demikian laporan sejumlah media Mesir, Selasa (11/12/2012).

Para penyerang melemparkan bom molotov yang memicu sebuah kebakaran kecil. Suara keributan itu membangunkan para pengunjuk rasa yang tengah tidur. Begitu terbangun, para pengunjuk rasa langsung meneriakkan yel-yel mereka.

"Rakyat ingin rezim saat ini jatuh," kata mereka.

Kelompok kiri, liberal dan kelompok oposisi lainnya menyerukan aksi unjuk rasa besar-besaran Selasa siang di istana kepresidenan untuk menentang rencana referendum konstitusi baru yang dijadwalkan pada 15 Desember mendatang. Oposisi menilai referendum baru itu akan mempolarisasikan rakyat Mesir.

Politisi kiri Hamdeen Sabahy, salah satu tokoh terpandang oposisi, mengatakan Morsi saat ini tengah menghancurkan prospek tercapainya prospek sebuah konsensus.

Selain menjadwalkan referendum dengan cepat, Morsi juga membuat oposisi gerah dengan dekritnya 22 November lalu yang memusatkan semua kekuasaan negara di tangan presiden. Belakangan, Morsi mencabut dekritnya itu.

"Jalan yang ditembuh Morsi saat ini tidak memungkinkan untuk mencapai sebuah konsensus nasional," kata Sabahy.

"Jika konstitusi baru ini berlaku, maka sangat jelas bahwa kami digiring menuju sebuah polarisasi politik," sambung Sabahy.

Sementara itu, Ikhwanul Muslimin -yang menyokong Presiden Mohammed Morsi- juga menyerukan kepada pendukungnya untuk mengerahkan jutaan massa di hari yang sama dengan unjuk rasa oposisi sebagai dukungan terhadap presiden dan referendum yang mereka yakini akan dengan mudah dimenangkan itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com