Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM Berlusconi Meledek PM Mario Monti

Kompas.com - 10/12/2012, 12:41 WIB
Simon Saragih

Penulis

MILAN, KOMPAS.com — Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi (76) meledek Perdana Menteri Mario Monti. Tindakan Monti soal ekonomi telah membawa Italia ke jurang dan Monti tidak cukup bertahan hanya dengan upaya memulihkan kepercayaan pasar.

Ucapan Berlusconi menandai politik Italia yang sarat dengan aksi saling serang, situasi pahit, sikap egoisme, dan saling tuding.

Harian Inggris The Guardian pada Minggu (9/12/2012) malam menyebutkan, semua ini menandai kedatangan kembali Berlusconi di dunia politik Italia. Mantan PM ini akan mengingkari janjinya beberapa waktu lalu yang mengatakan tidak akan kembali ke politik.

Di Milan, Berlusconi seperti mendapatkan angin. Para anggota parlemen dari Partai Kekuatan Italia yang dibayai Berlusconi menarik dukungan terhadap PM Monti, yang memilih mengundurkan diri.

Berlusconi, raja media yang sarat skandal seks ini, sudah beberapa kali menggoyang pemerintahan Italia, termasuk pernah berhasil menjatuhkan Romano Prodi sebagai PM. Berlusconi mengatakan akan kembali politik dan mengikuti pemilu pada Februari 2013.

Pemilik klub AC Milan ini mengatakan, sulit mencari tokoh dari partai dan memutuskan maju sendiri sebagai calon PM. Politik Italia kini semakin tidak menentu karena kekacauan ekonomi akibat krisis. Permainan politik Berlusconi turut memperdalam kekisruhan.

"Penghematan pengeluaran negara oleh Monti, tindakan menaikkan pajak, telah menyeret Italia ke ujung neraka," katanya.

Italia kini dilanda resesi, lilitan utang, sehingga perlu menghemat pengeluaran untuk memulihkan kepercayaan pasar. Namun, Berlusconi merasa dialah yang paling cocok untuk memimpin Italia. Warisan kekacauan Italia juga merupakan buah dari tiga kali pemerintahan di bawah Berlusconi.

Para pengamat balik menyerang Belusconi. Gian Antonio Stella, komentator terkenal di harian Corriere della Sera, "Muak rasanya kembali ke politik dengan moto 'Saya atau Kamu'." "Italia sudah penat dengan penyakit berupa mentalitas Guelph dan Ghibelline, yang menyumbat oksigen ke dunia politik," kata Stella.

Berlusconi dituduh lebih mengutamakan kepentingan dan pamor pribadi ketimbang kebaikan negara. Akan tetapi, sebagian rakyat Italia masih saja mendukung Berlusconi, terutama di saat krisis yang mengacaukan kehidupan banyak warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com