Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Perempuan Afganistan Tewas Ditembak

Kompas.com - 07/12/2012, 18:38 WIB

KABUL, KOMPAS.com — Aksi kekerasan terhadap aktivis perempuan di Afganistan belum berakhir. Belum hilang dari ingatan aksi penembakan terhadap aktivis remaja Malala Yousafzai kini tindakan serupa kembali menimpa aktivis perempuan Afganistan.

Anisa yang berusia 20-an adalah seorang aktivis pemberantasan polio. Pada Jumat (6/12/2012) dia ditembak sekelompok laki-laki bersenjata di luar rumahnya di Provinsi Kapisa sehari setelah dia lolos dari serangan serupa. Sayang, Anisa tak seberuntung Malala, dia tewas di rumah sakit akibat luka tembakan.

Kakak laki-laki Anisa sempat membawanya ke rumah sakit, tetapi akibat lukanya yang terlalu parah Anisa mengembuskan napas terakhirnya. Di rumah sakit dokter menemukan enam butir peluru bersarang di perut gadis malang itu.

Anisa adalah seorang yatim piatu yang bekerja sebagai sukarelawan program vaksinasi polio. Aktivitas Anisa dalam program polio inilah yang diduga menjadi alasan utama mengapa dia dibunuh.

Pejabat setempat mengatakan Anisa diikuti sekelompok orang dan tampaknya memang akan ditembak di luar rumahnya.

"Dia tidak menyadari dirinya sedang dikuntit," kata pejabat itu seperti dikutip The Guardian.

"Saya juga pernah menerima dua kali ancaman dari kelompok seperti ini. Mereka menyuruh saya berhenti bekerja," kata pejabat yang tak ingin disebutkan namanya itu.

"Mereka menyebutkan alamat rumah saya dan menggambarkan rumah saya. Mereka mengatakan tahu segalanya tentang saya dan memaksa saya berhenti bekerja," katanya.

Diyakini Anisa menerima telepon dari kelompok pembunuhnya di pagi hari sebelum dia berangkat bekerja di pusat pemberantasan polio.

Sejauh ini belum ada satu kelompok pun yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Namun, sejumlah kalangan menduga kelompok pemberontak mendalangi aksi brutal ini.

Kelompok Taliban membantah terlibat dalam pembunuhan Anisa dan mengatakan mereka tidak menentang upaya pemberantasan polio.

Anggota parlemen setempat, Tahera Mojaddidi, yang mengenal Anisa, meyakini Taliban adalah dalang pembunuhan ini. Dia mengatakan sudah mendiskusikan masalah ini dengan para petinggi intelijen di Provinsi Kapisa.

Sementara itu, Direktur Masalah Perempuan Provinsi Kapisa Saifoorah Kohistani mengatakan, provinsi ini bukanlah daerah kekuasaan Taliban. Polisi menduga Anisa tewas karena tanpa sengaja terjebak dalam sebuah baku tembak antarwarga.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com