Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Kimia Suriah Siap Digunakan

Kompas.com - 07/12/2012, 08:32 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Para pejabat Amerika Serikat meyakini pihak militer Suriah telah selesai merakit bom-bom udara yang berisi senjata kimia dari jenis gas saraf sarin. Militer tinggal menunggu perintah dari Presiden Bashar al-Assad untuk menjatuhkan bom pemusnah massal itu ke sasaran.

Informasi tersebut disampaikan para pejabat AS yang dikutip NBC News, Rabu (5/12). Mereka mengatakan, bom-bom berisi gas sarin itu bisa dijatuhkan ke atas rakyat sipil Suriah dari pesawat- pesawat tempur milik rezim Assad.

Jika laporan itu benar, langkah Suriah itu menandai tahapan baru kemungkinan penggunaan senjata kimia dalam perang saudara berkepanjangan di Suriah. Namun, para pejabat AS itu menekankan, bom-bom kimia itu belum dipasang ke pesawat dan Assad juga belum memberikan perintah akhir untuk menggunakan bom-bom itu.

Salah satu pejabat mengatakan, jika Assad menyetujui penggunaan bom itu, ”dunia luar akan sulit menghentikannya”.

CNN melaporkan, dinas intelijen Israel, Jordania, Lebanon, dan Turki terus mengontak mitra mereka dari AS untuk menentukan langkah selanjutnya.

Sementara itu, rezim Assad tetap menolak tuduhan rencana penggunaan senjata kimia tersebut. Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Maqdad bahkan menuduh ”paduan suara” Barat terkait senjata kimia itu adalah bagian dari konspirasi untuk mencari alasan melakukan intervensi militer ke Suriah.

Maqdad kemudian mengingatkan, setiap agresi militer asing akan berakibat ”malapetaka” yang membahayakan seluruh kawasan. ”Dalam situasi (kekuatan-kekuatan asing) benar-benar mempertimbangkan agresi, mereka harus mempertimbangkan konsekuensinya. Mereka harus paham bahwa mereka menempatkan seluruh kawasan ini dalam bahaya,” kata Maqdad dalam wawancara dengan stasiun televisi asal Lebanon, Al-Manar.

Beberapa hari sebelumnya, para pejabat tinggi AS dan sekutu- sekutunya di Eropa dan NATO bergantian melontarkan ancaman akan ada ”tindakan” apabila Assad nekat menggunakan senjata kimia untuk memerangi rakyatnya sendiri yang tergabung dalam kelompok oposisi.

Melumpuhkan Oposisi

CNN melaporkan, pasukan Suriah bisa menggunakan senjata kimia itu dalam serangan artileri terbatas untuk melumpuhkan pasukan oposisi yang terus bergerak maju.

Washington khawatir gerak maju pasukan oposisi bisa memicu Assad yang semakin terdesak untuk menggunakan senjata kimia itu.

Maqdad mengatakan, saat ini pihaknya khawatir AS dan beberapa negara Eropa akan menyediakan senjata kimia untuk digunakan kelompok oposisi, kemudian menyalahkan pihak pemerintah.

Dalam perkembangan lain, kabinet Pemerintah Jerman, Kamis, menyetujui pengiriman dua baterai rudal Patriot berikut 400 tentara operatornya ke Turki. Mereka akan bertugas menjaga perbatasan Turki dari kemungkinan serangan udara Suriah selama setahun.

Kabinet Pemerintah Belanda diharapkan akan menyampaikan dukungannya hari Jumat ini. Belanda dan AS masing-masing juga akan mengirimkan dua baterai rudal Patriot ke Turki.

Di Suriah, pertempuran terus berkobar di sejumlah tempat, termasuk di Damaskus dan sekitarnya, Kamis. Pasukan keamanan menyerbu distrik Zahra di dekat Damaskus setelah sebuah bom mobil meledak. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) melaporkan, pertikaian menewaskan 104 orang di seluruh negeri, sepanjang hari Rabu. (AFP/REUTERS/AP/CAL)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com