Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bopha Terus Tambah

Kompas.com - 06/12/2012, 02:12 WIB

New Bataan, Rabu - Jalan-jalan yang terblokir dan putusnya komunikasi di bagian selatan Filipina membuat frustrasi para petugas penyelamat, Rabu (5/12), yang terus mencari ratusan orang yang masih hilang akibat diterjang topan Bopha. Sejauh ini topan itu telah menewaskan lebih dari 200 orang.

Hingga Rabu malam, jumlah pasti korban tewas bervariasi. Kantor berita Reuters menyebut sedikitnya 283 orang tewas, Agence France-Presse (AFP) menyebut 274 orang, dan Associated Press (AP) menyatakan korban tewas telah melampaui 280 orang.

Topan Bopha menghantam Pulau Mindanao, Filipina selatan, Selasa, hingga merobohkan pepohonan dan menerbangkan rumah-rumah dengan embusan angin berkecepatan hingga 210 kilometer per jam sebelum mereda dan bergerak ke arah Laut China Selatan.

Resor pantai dan tempat menyelam di Pulau Palawan juga terpukul oleh salah satu topan terbesar yang melanda Filipina tahun ini. Namun, Pulau Mindanao adalah yang paling parah terkena dampak bencana itu. Tanah longsor dan banjir terjadi di sepanjang pesisir, daerah pertanian, dan kota-kota tambang.

Korban bergelimpangan

Menteri Dalam Negeri Manuel Roxas dan Menteri Kesejahteraan Sosial Corazon Soliman, yang terbang ke selatan untuk menginspeksi kerusakan, menggambarkan ribuan rumah hancur dan jenazah para korban bergelimpangan di tanah.

”Nyaris tak ada bangunan yang tidak rusak,” kata Roxas.

”Kami harus segera mengirim kantong jenazah, pakaian kering, dan yang paling penting tenda karena mereka yang selamat kini tinggal di udara terbuka,” kata Soliman.

Jenazah-jenazah yang masih terbalut lumpur dibawa dengan truk-truk tentara dan diletakkan berjejer di terpal untuk diidentifikasi para kerabat mereka.

Para pejabat khawatir lebih banyak korban tewas bisa ditemukan saat petugas mencapai daerah-daerah yang terisolasi tanah longsor dan banjir.

AP menyebutkan, sedikitnya 151 orang tewas di Provinsi Compostela Valley. Jumlah itu termasuk 66 warga desa dan tentara yang diterjang banjir bandang di dua tempat perlindungan darurat dan sebuah kamp militer di kota New Bataan, menurut juru bicara provinsi, Fe Maestre.

Di Provinsi Davao Oriental, topan juga merenggut korban jiwa dengan jumlah yang bervariasi. AFP, yang mengutip seorang juru bicara militer, menyebut 81 orang tewas, sementara AP menyebut 115 orang tewas.

Kepala Pertahanan Sipil Filipina Benito Ramos mengatakan, 279 orang masih hilang. Jumlah warga yang mengungsi di tempat penampungan pemerintah mencapai 170.000 orang.

Pada Desember 2011, sekitar 1.200 orang tewas terkena hantaman badai tropis Washi. Badai itu menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal di Mindanao.

Para pejabat masih menyelidiki mengapa sebuah pangkalan militer dan dua tempat penampungan pengungsi dibangun di daerah rawan banjir.

Bopha merupakan badai yang paling kuat dari 16 badai yang menghantam Filipina tahun ini. Mindanao biasanya bukan daerah terparah terkena badai.

(AFP/AP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com